Architecture International Webinar “Historical Views of Architectural Heritage Conservation of Palaces in Asia and Africa: A Case study of Yogyakarta Palace and Kano Emir Palace”

Ditulis oleh humas

On Desember 27, 2023

(Architecture International Webinar)

Pada Rabu, 27 Desember 2023, Program Studi Arsitektur Universitas Internasional Batam (UIB) telah sukses menyelenggarakan webinar internasional dengan judul “Historical Views of Architectural Heritage Conservation of Palaces in Asia and Africa: A Case study of Yogyakarta Palace and Kano Emir Palace” yang diselenggarakan secara online via zoom meeting pada pukul 19.00 s/d 21.00 WIB. Webinar ini menghadirkan 2 orang narasumber yang memiliki pengalaman dan kepakaran dalam bidang konservasi arsitektur warisan budaya di Nigeria, Dr. Salim Bashir Umar, Ph.D, ARCON, MNIA, ICOMOS-Nigeria, dan di Indonesia, Lathifa Nursyamsu, S.Ars., M.Arch. Webinar ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang bagaimana arsitektur bangunan kerajaan di Nigeria dan Indonesia mencerminkan nilai-nilai historis, kultural, dan politik dari masyarakat pada masa lalu hingga saat ini yang memiliki peran penting dalam membentuk identitas peradaban yang ada di Nigeria dan Yogyakarta.

Kegiatan ini dibuka dengan opening speech dari Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) UIB, Dr. Ir. Andri Irfan Rifai, S.T., M.T., M.A., IPM, ASEAN Eng., dengan harapan kegiatan terlaksana dengan baik dan memberikan manfaat bari peserta webinar. Pembicara pertama, Dr. Salim Bashir Umar, Ph.D, ARCON, MNIA, ICOMOS-Nigeria, membawakan paparan mengenai arsitektur dan konservasi bangunan pada kompleks Kano Emir Palace. Beliau memaparkan tata ruang dan karakteristik bangunan Kerajaan, tantangan dalam konservasi bangunan, hingga upaya konservasi yang telah dilakukan.

(presentasi narasumber pertama mengenai Arsitektur Kano Emir Palace)

 

Pembicara kedua, Lathifa Nursyamsu, S.Ars., M.Arch., memaparkan seputar karakteristik bangunan, struktur, desain, makna hingga upaya konservasi pada bangunan yang ada pada Kompleks Keraton Yogyakarta.

(presentasi narasumber kedua mengenai Arsitektur Keraton Yogyakarta)

 

Dari kedua papaparan ini, hal yang cukup signifikan terlihat yakni material utama yang digunakan untuk membuat bangunan. Bangunan di Nigeria umumnya menggunakan tanah liat, sedangkan di Yogyakarta menggunakan kayu dan batu bata. Selain material, perbedaan yang cukup kontras yakni faktor alam yang mempengaruhi pelestarian bangunan Kerajaan. Di Nigeria curah hujan yang tinggi menjadi tantangan utama dalam konservasi bangunan karena material yang terbuat dari tanah liat. Sedangkan di Yogyakarta, bencana alam seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi menjadi tantangan utama yang mengancam pelestarian bangunan heritage yang ada di Keraton Yokyakarta. Namun dibalik perbedaan yang ada, baik dari lokasi hingga tantangan yang dihadapi, upaya konservasi yang dilakukan kedua kerajaan memiliki beberapa persamaan, salah satunya yakni perawatan berkala sebagai upaya untuk mencegah kerusakan berat pada bangunan.

Setelah pemaparan, terdapat sesi sharing dan diskusi singkat antar narasumber serta dengan peserta. Webinar ini ditutup dengan pemberian sertifikat kepada narasumber dan ucapan terima kasih dari Kepala Program Studi Arsitektur Universitas Internasional Batam, Ibu Stivani Ayuning Suwarlan, S.T., M.T.

 

(dokumentasi peserta webinar)

 

Webinar internasional ini berjalan lancar hingga akhir. Kegiatan ini merupakan sebuah pencapaian bagi Program Studi Arsitektur UIB yang dapat memperluas relasi dan memberikan ilmu lebih kepada peserta dan mahasiswa yang mungkin tidak bisa didapatkan dari pembelajaran di kelas. Dengann suksesnya webinar ini, Program Studi Arsitektur UIB sebagai penyelenggara mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dan ikut serta. Semoga pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh memberikan manfaat terutama dalam upaya konservasi dan pelestarian bangunan cagar budaya yang ada sebagai warisan dunia.

 

Sumber: Arsitektur UIB

 

Share this :

Berita Lainnya…