Pada hari Sabtu, 22 Februari 2025, telah dilaksanakan kegiatan Tilik Kota 1.0: Understanding Placemaking Factors in Dataran Engku Putri Kota Batam sebagai bagian dari Kuliah Lapangan Studio Desain Arsitektur 3. Kegiatan ini berlangsung dari pukul 14:30 hingga 18:00 WIB di Alun-alun Dataran Engku Putri Kota Batam, bekerja sama dengan Ruang Urban Indonesia (RUBI), asosiasi Urban Planner (Perancang Kota) di Kota Batam. Kegiatan ini dirancang secara kolaboratif antara tim pengajar dan mahasiswa Studio Desain Arsitektur 3 dengan tim RUBI.
(Kata sambutan dari RUBI dan Kaprodi Arsitektur UIB)
Acara dimulai dengan pembukaan oleh MC, yaitu Kak Arimbi dari RUBI, yang memberikan pengantar mengenai tujuan kegiatan serta susunan acara yang akan berlangsung. Selanjutnya, sesi sambutan diberikan oleh Ibu Stivani Ayuning Suwarlan, S.T., M.T., Ph.D., selaku Ketua Program Studi Arsitektur Universitas Internasional Batam. Dalam sambutannya, beliau menekankan bahwa kegiatan ini merupakan kesempatan bagi mahasiswa untuk memahami konsep placemaking secara langsung di lapangan, serta mengasah kemampuan analisis arsitektural dalam konteks ruang publik.
(Arahan kegiatan dari Ibu Carissa Dinar Aguspriyanti, S.T., M.A.)
Selanjutnya, Ibu Carissa Dinar Aguspriyanti, S.T., M.A., selaku dosen pengampu Studio Desain Arsitektur 3, memberikan pengarahan terkait metode observasi dan tugas yang akan dilakukan oleh mahasiswa. Pada pukul 15:15 WIB, mahasiswa mulai melakukan observasi dan analisis langsung di area Dataran Engku Putri sesuai dengan instruksi yang telah diberikan.
(Diagram placemaking sebagai acuan observasi. Sumber: google.com)
Mahasiswa dikelompokkan berdasarkan tema yang telah ditentukan dan diminta untuk mengeksplorasi berbagai aspek placemaking berdasarkan empat kategori utama: Sociability (Sosialisasi), Uses & Activities (Penggunaan & Aktivitas), Comfort & Image (Kenyamanan & Citra), serta Access & Linkages (Akses & Keterhubungan). Diagram referensi yang digunakan dalam kegiatan ini menjadi panduan bagi mahasiswa dalam melakukan analisis. Melalui observasi di lapangan, mahasiswa menilai faktor-faktor seperti interaksi sosial, kualitas ruang publik, pola penggunaan ruang, serta konektivitas dan aksesibilitas area tersebut.
(Mahasiswa diskusi dan mengerjakan APREB)
Setelah menyelesaikan observasi, mahasiswa kembali ke titik kumpul untuk diskusi dan mengerjakan tugas Architecture Presentation Board (APREB). Setiap kelompok diberikan lembar kertas A3 dan menggunakan alat tulis serta pewarna yang mereka bawa sendiri, seperti pensil, pena, marker, pensil warna, dan penggaris. Dalam tugas ini, mahasiswa diminta untuk mengilustrasikan dan menjelaskan hasil analisis mereka berdasarkan poin-poin yang telah ditentukan.
(Presentasi hasil apreb mahasiswa)
Pada pukul 17:30 WIB, masing-masing kelompok mempresentasikan hasil analisis mereka dan membahas temuan terkait kondisi Dataran Engku Putri berdasarkan faktor placemaking yang diamati. Sesi ini juga dilengkapi dengan tanya jawab, di mana mahasiswa diberi kesempatan untuk mendiskusikan temuan mereka dengan dosen dan tim RUBI.
(2 Kelompok Pemenang dengan karya terbaik)
Sebagai bagian dari apresiasi terhadap hasil kerja mahasiswa, panitia kemudian mengumumkan dua kelompok terbaik berdasarkan hasil presentasi dan diskusi. Kelompok-kelompok terbaik ini menerima hadiah sebagai bentuk penghargaan atas analisis dan visualisasi mereka.
(Piagam Penghargaan kepada tim RUBI dari Arsitektur UIB)
Acara kemudian ditutup dengan penyerahan piagam terima kasih kepada RUBI sebagai mitra dalam pelaksanaan kegiatan ini. Seluruh peserta, dosen, dan tim RUBI mengakhiri kegiatan dengan sesi foto bersama sebagai dokumentasi.
(Sesi Penutup oleh Bu Carissa dan Foto bersama)
Dalam sesi penutup, Ibu Carissa Dinar Aguspriyanti, S.T., M.A., menyampaikan harapannya bahwa kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang desain ruang publik yang berkualitas serta memberikan wawasan lebih dalam tentang pentingnya placemaking dalam perancangan arsitektur. “Melalui observasi langsung ini, mahasiswa dapat lebih memahami bagaimana faktor-faktor fisik dan sosial saling berinteraksi dalam menciptakan ruang yang nyaman dan berfungsi dengan baik bagi masyarakat,” ujarnya. Kegiatan berakhir pada pukul 18:15 WIB dengan kesan yang mendalam bagi para peserta.