Penulis: Muhamad Hisyam Fata (2432082)
Sumber Gambar: Freepik
Kemajuan teknologi tidak lagi sekadar wacana masa depan ia telah hadir dan mengubah cara kita hidup, termasuk cara kita bekerja. Di berbagai sektor, kehadiran robot dan sistem otomatisasi mulai menggantikan peran manusia. Dari pabrik manufaktur, rumah sakit, hingga layanan pelanggan, efisiensi kini menjadi kata kunci. Tapi, seiring dengan kemajuan ini, muncul satu pertanyaan penting: Apakah pekerjaan manusia akan benar-benar hilang digantikan oleh mesin?
Peran Robot dan Otomasi di Dunia Kerja
Robot tidak hanya melakukan tugas-tugas fisik yang berat dan berulang, tapi juga mulai masuk ke ranah yang lebih kompleks dan presisi. Di pabrik-pabrik, mereka merakit produk dengan kecepatan tinggi dan kesalahan minim. Di rumah sakit, robot medis membantu operasi bedah dengan ketelitian luar biasa. Bahkan di jalan raya, kendaraan otonom mulai diuji sebagai pengganti sopir manusia. Tujuan utamanya jelas: meningkatkan produktivitas, akurasi, dan efisiensi.
Apakah Pekerjaan Manusia Akan Hilang?
Kekhawatiran bahwa robot akan mengambil alih semua pekerjaan memang wajar. Namun, kenyataannya tidak sesederhana itu. Teknologi memang menggantikan beberapa jenis pekerjaan, terutama yang bersifat rutin dan berulang. Tapi di sisi lain, kemajuan ini justru melahirkan profesi baru yang sebelumnya tak pernah kita bayangkan.
Menurut laporan World Economic Forum (WEF), sekitar 85 juta pekerjaan akan tergantikan oleh otomatisasi pada tahun 2025. Tapi di waktu yang sama, 97 juta pekerjaan baru diperkirakan tercipta di bidang teknologi, data, dan inovasi. Artinya, tantangannya bukan terletak pada hilangnya pekerjaan, tapi pada kemampuan kita untuk beradaptasi dan bertransformasi.
Apa yang Harus Dilakukan Pekerja?
Agar tidak tergilas arus otomatisasi, kita perlu melakukan sesuatu bukan menghindar, tapi bersiap dan membekali diri. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil:
- Pelajari keterampilan teknologi: Mulailah dengan memahami dasar-dasar pemrograman, data analytics, atau kecerdasan buatan (AI).
- Asah soft skills: Kemampuan seperti berpikir kreatif, memecahkan masalah, bekerja sama, dan berkomunikasi tetap jadi nilai lebih manusia yang belum bisa ditiru mesin.
- Jangan pernah berhenti belajar: Dunia kerja terus berkembang. Dengan mindset lifelong learning, kita bisa tetap relevan di tengah perubahan.
Kesimpulan: Robot Bukan Pengganti, Tapi Mitra
Robot dan otomatisasi memang mengubah wajah dunia kerja, tapi bukan berarti semuanya jadi ancaman. Justru, bagi mereka yang siap beradaptasi, teknologi membuka banyak peluang baru. Kuncinya adalah melihat robot bukan sebagai pesaing, melainkan sebagai alat bantu yang bisa kita manfaatkan untuk bekerja lebih baik.
Di masa depan, kita tak lagi bicara tentang manusia vs robot. Tapi tentang kolaborasi manusia dan mesināmenciptakan lingkungan kerja yang lebih efisien, inovatif, dan manusiawi.
š Tertarik mendalami Teknologi Informasi? Cek Program Studi Teknologi Informasi UIB dan pilih peminatanmu: Cloud Engineering, Smart Systems, atau Cyber Intelligence. Segera daftarkan dirimu di Pendaftran Program Sarjana Teknologi Informasi.
Editor: Ambar Wulan S.T
Referensi:
World Economic Forum (2020).The Future of Jobs Report 2020. https://www.weforum.org/reports/the-future-of-jobs-report-2020
McKinsey Global Institute (2017).Jobs Lost, Jobs Gained: Workforce Transitions in a Time of Automation.https://www.mckinsey.com/featured-insights/future-of-work/jobs-lost-jobs-gained