Pembangunan Bendungan: Antara Manfaat Besar dan Dampak bagi Masyarakat Sekitar

Penulis: Siska Dwi Wulan Ndari (2511043)

Air adalah sumber kehidupan. Namun di tengah perubahan iklim, pertumbuhan penduduk, dan meningkatnya aktivitas industri, pengelolaan sumber daya air menjadi tantangan besar bagi banyak daerah di Indonesia. Di sinilah peran bendungan menjadi sangat penting — bukan sekadar waduk penampung air, tetapi juga fondasi bagi ketahanan pangan, energi, dan kesejahteraan masyarakat.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mempercepat pembangunan bendungan di berbagai wilayah. Berdasarkan data Indonesia.go.id (2024), hingga akhir 2024 telah terbangun lebih dari 60 bendungan baru, antara lain Jatigede di Jawa Barat, Bendo di Jawa Timur, dan Tukul di Pacitan. Kehadiran infrastruktur air ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam menjaga ketersediaan air di tengah ancaman krisis iklim.

Bendungan Semantok di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.Gambar 1. Bendungan Semantok di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
(Dok. Brantas Abipraya)

Wilayah Batam dan Kepulauan Riau (Kepri) juga menjadi bagian penting dari strategi nasional ini. Sebagai daerah kepulauan yang tidak memiliki aliran sungai besar dan mengandalkan curah hujan sebagai sumber air utama, keberadaan bendungan di Batam sangat vital. Tiga bendungan utama — Duriangkang, Sei Ladi, dan Tembesi — berperan besar sebagai penopang utama penyediaan air baku untuk kebutuhan rumah tangga dan kawasan industri. Bendungan Duriangkang sendiri memasok lebih dari 70% kebutuhan air bersih Kota Batam, menjadikannya infrastruktur strategis bagi kehidupan dan perekonomian di pulau tersebut.

Manfaat Pembangunan Bendungan

a) Penyediaan Air Baku dan Irigasi

Bendungan berfungsi menyimpan air hujan agar dapat dimanfaatkan sepanjang tahun, terutama pada musim kemarau. Di Batam, air bendungan menjadi sumber utama bagi kebutuhan masyarakat dan industri, sementara di daerah lain juga dimanfaatkan untuk irigasi pertanian. Keberadaan bendungan memastikan pasokan air tetap stabil sepanjang tahun.

b) Pengendalian Banjir

Bendungan mampu menahan limpasan air hujan saat musim penghujan dan mengalirkannya secara terkendali. Fungsinya sangat penting untuk mencegah meluapnya air di wilayah hilir dan meminimalkan potensi banjir di kawasan permukiman maupun perkotaan.

c) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Beberapa bendungan di Indonesia, seperti Cirata dan Saguling, berfungsi ganda sebagai pembangkit listrik tenaga air yang menghasilkan energi terbarukan dan ramah lingkungan. Meski belum diterapkan di Batam, model ini menjadi inspirasi bagi pengembangan bendungan di masa depan.

d) Peningkatan Ketahanan Air dan Ekonomi Daerah

Dengan adanya bendungan, daerah memiliki cadangan air yang memadai untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, industri, dan pelayanan publik. Di Batam, pasokan air yang stabil dari bendungan memungkinkan kegiatan industri berjalan tanpa gangguan, yang pada akhirnya mendukung pertumbuhan ekonomi kota dan lapangan kerja.

Dampak Pembangunan Bendungan

a) Relokasi dan Perubahan Sosial

Pembangunan bendungan sering kali membutuhkan lahan yang luas sehingga mengharuskan relokasi masyarakat di area genangan. Proses ini harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab, melalui pemberian kompensasi yang layak, penyediaan hunian baru, dan pelatihan ekonomi produktif agar masyarakat dapat beradaptasi dengan kehidupan baru.

b) Perubahan Ekosistem

Penahanan aliran sungai dapat memengaruhi keseimbangan ekosistem perairan, habitat ikan, dan kualitas air di sekitar bendungan. Pemerintah dan masyarakat perlu melakukan upaya konservasi, reboisasi, serta pemantauan lingkungan agar dampak ekologis dapat diminimalkan.

c) Sedimentasi dan Pemeliharaan

Endapan lumpur di dasar bendungan dapat mengurangi kapasitas tampung air. Untuk menjaga fungsi bendungan tetap optimal, dibutuhkan perawatan rutin dan pengelolaan daerah tangkapan air di hulu agar erosi tidak mempercepat sedimentasi.

Dengan perencanaan yang matang, pengelolaan berkelanjutan, serta partisipasi aktif masyarakat, bendungan dapat terus memberi manfaat besar tanpa meninggalkan dampak negatif yang berat. Kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat menjadi kunci agar bendungan tidak hanya menampung air, tetapi juga menyimpan harapan bagi masa depan Indonesia yang lebih tangguh, sejahtera, dan berkelanjutan.

Editor: Ade Jaya Saputra, S.T., M.Eng

Baloi-Sei Ladi, Jl. Gajah Mada, Tiban Indah, Kec. Sekupang, Kota Batam, Kepulauan Riau 29426
(0778) 7437111
Temukan kami

Telusuri