Biawak sebagai pengendali ekosistem

Penulis: Alif Rahman Habibi

Akhir akhir ini kita di gemparkan tentang biawak, yaitu patung biawak yang di buat di Wonosobo yang hanya menghabiskan anggaran sekitar 50jt saja. Patung setinggi 7 meter ini terletak di jalur nasional yang menghubungkan Wonosobo dan Banjarnegara, tepatnya di Desa Krasak. Patung biawak tersebut tampak mengangkat tubuhnya di atas batu dan mengamati jalan. Dari jauh, sosok patung tersebut menyerupai biawak hidup yang nyata

Biawak memiliki kemampuan luar biasa dalam memanjat dan berenang. Saat memasuki periode reproduksi, biawak jantan umumnya terlibat dalam perkelahian terlebih dahulu untuk menunjukkan dominasi atau untuk bersaing memperebutkan pasangan betina. Pertarungan antara biawak berlangsung dalam posisi berdiri. Kedua biawak saling bertukar pukulan atau dorongan sambil berdiri di atas kaki belakang, sehingga terlihat seperti sedang menari bersama. Reproduksi biawak terjadi dengan cara bertelur. Telur-telur tersebut diletakkan di atas pasir atau lumpur di pinggir sungai, dicampur dengan dedaunan busuk dan ranting. Suhu di sekitar tempat bersarang sangat berpengaruh pada jenis kelamin anak biawak yang akan menetas. Dengan temperatur tinggi, lebih banyak bayi jantan yang akan keluar, sebaliknya jika suhunya rendah, bayi betina akan lebih banyak menetas

Biawak adalah jenis kadal dengan ukuran menengah hingga besar yang dapat ditemukan di daerah beriklim hangat dan tropis di benua Afrika, Asia, dan Australia. Mereka biasanya menetap cukup dekat dengan sumber air, sering kali di area hutan yang lembap, padang rumput, dan di sepanjang hilir sungai. Di lingkungan perkotaan biawak sering terlihat berada di dalam saluran pembuangan yang mengalir kesungai. Makanan biawak seperti serangga, kepiting, aneka jenis katak, ikan, reptil kecil, burung, serta mamalia kecil seperti tikus dan celurut. Jenis-jenis yang lebih besar, seperti Komodo, juga berburu hewan besar seperti rusa atau babi hutan. Di samping itu, biawak diketahui sering mencuri dan memakan telur atau memangsa anak burung. Mereka juga sering terlihat mengambil dan menyantap telur dari kura-kura, penyu, telur buaya dan ular. Sehingga biawak dapat bersifat sebagai pengendali dalam ekosistem untuk mengurangi populasi ular dan buaya.

Editor: Ambarwulan, S.T.

Baloi-Sei Ladi, Jl. Gajah Mada, Tiban Indah, Kec. Sekupang, Kota Batam, Kepulauan Riau 29426
(0778) 7437111
Temukan kami

Telusuri