Tensi Tinggi Tanpa Gejala? Wajibkah Minum Obat Hipertensi?

Penulis: dr. Chairunnisa

Sumber: Generate by gemini.ai

Emang bener gak perlu minum obat? Apa gak bahaya? Yuk simak!

Hati-hati! Kebanyakan dari kita keliru karna seringkali menganggap tekanan darah yang tinggi tanpa keluhan apapun aman saja dan tidak perlu mengkonsumsi obat, justru di saat itulah bahaya besar sedang mengintai.

Yuk kenalan dengan “The Silent Killer” julukan cantik untuk si hipertensi. Hipertensi adalah penyakit yang sangat berbahaya bukan karena gejalanya yang parah, tetapi karena ketiadaan gejalanya. Ia bekerja dalam keheningan, seperti pipa air yang terus bocor perlahan di dalam dinding rumah dan baru ketahuan setelah seluruh temboknya ambruk.

Apa yang Sebenarnya Terjadi di Dalam Tubuh?

Bayangkan pembuluh darah seperti pipa karet elastis yang didalamnya mengalir air dan alirannya dibantu oleh pompa air. Begitu juga dengan aliran darah didalam pembuluh darah dipengaruhi oleh pompa jantung. Pembuluh daran bersifat elastis dan lentur sehingga darah bisa mengalir dengan mulus. Lalu bagaimana jika pembuluh darah menjadi kaku ataupun tersumbat, tentu tekanan darah akan meningkat. Apa saja yang membuat tekanan darah meningkat?

  1. Seiring bertambahnya usia, dinding pembuluh darah kita secara alami akan menebal dan menjadi kaku (seperti selang yang sudah lama terpapar panas). Jantung harus memompa lebih kuat agar darah bisa melewati pipa yang kaku ini, dan hasilnya? Tekanan darah naik.
  2. Jika sering mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan jarang bergerak, lemak jahat (kolesterol) bisa menempel di dinding pembuluh darah, membentuk Plak. Plak ini membuat pembuluh darah menjadi sempit. Sama seperti selang yang tertekuk, jantung harus mengerahkan tenaga ekstra besar untuk mendorong darah melewati penyempitan, dan inilah yang menyebabkan tekanan darah melonjak.
  3. Konsumsi garam (natrium) akan meningkatkan volume cairan dalam pembuluh darah sehingga tekanan darah menjadi meningkat. Garam memiliki sifat menarik air. Ketika Anda terlalu banyak mengonsumsi makanan asin, kadar garam di tubuh Anda meningkat. Untuk “mengencerkan” kelebihan garam ini, tubuh (khususnya Ginjal) akan menahan lebih banyak air di dalam pembuluh darah. Intinya: Lebih banyak air di dalam pipa yang sama, maka tekanan air pun otomatis akan meningkat!
  4. Ginjal berfungsi sebagai filter utama yang membuang kelebihan cairan dan garam. Pada penderita penyakit ginjal, fungsi pembuangan ini menurun. Cairan dan garam menumpuk, dan ini secara langsung menaikkan tekanan darah Anda.

Hipertensi bukanlah penyakit yang terjadi dalam semalam. Ia adalah hasil dari gabungan banyak faktor yang secara perlahan membuat sistem peredaran darah bekerja terlalu keras. Kerusakan ini tidak terasa sakit. Kamu tidak akan merasakan pembuluh darah di ginjalmu rusak. Kamu hanya akan merasakannya ketika kerusakan itu sudah menjadi bencana. Hipertensi yang berlangsung lama akan menyebabkan kerusakan pada organ-organ vital (Hypertension-mediated Organ Damage) seperti jantung, otak, ginjal, pembuluh darah, dan mata.

A person sitting at a table looking at a digital blood pressure monitor AI-generated content may be incorrect.

Sumber: Generate by gemini.ai

Bencana yang Diam-diam Disiapkan Hipertensi

  1. Stroke : Tekanan tinggi membuat pembuluh darah di otak menyempit (sumbatan) atau pecah (perdarahan). Ini bisa menyebabkan kelumpuhan atau kematian mendadak.
  2. Gagal Jantung & Serangan Jantung : Jantung dipaksa memompa terlalu keras, lama-lama ototnya kelelahan dan gagal berfungsi.
  3. Gagal Ginjal Kronis : Pembuluh darah halus di ginjal (filter) rusak, membuat ginjal kehilangan kemampuannya menyaring racun. Ujungnya? Wajib cuci darah seumur hidup.
  4. Kebutaan: Pembuluh darah super kecil di belakang mata pecah, merusak penglihatan secara permanen.
  5. Aneurisma : Dinding arteri melemah hingga membentuk “balon” rapuh. Jika pecah, dapat menyebabkan kematian seketika.

Jadi gimana, masih gak mau minum obat nih? udah panik belum?

Mari Lakukan “PATUH” untuk Selamat dari The Silent Killer:

P eriksa Rutin: Jadikan cek tekanan darah sebagai kebiasaan. Tekanan darah adalah angka, dan Kamu harus tahu angka Kamu!

A tasi dengan Obat Tepat: Jika dokter sudah meresepkan obat, minum secara teratur. Jangan pernah menghentikan atau mengurangi dosis tanpa izin dokter.

T etap Diet Sehat: Batasi garam! Idealnya, maksimal sendok teh per hari. Lebih banyak sayur dan buah.

U payakan Aktifitas Fisik: Bergerak! Cukup 30 menit jalan cepat setiap hari dapat membantu menurunkan tekanan darah Kamu.

H indari Rokok & Alkohol: Dua kebiasaan ini adalah bensin yang memperparah kebakaran di pembuluh darah Kamu.

Ingat! Satu-satunya cara memenangkan perang melawan “The Silent Killer” adalah dengan mengetahui kehadiran musuh (cek tekanan darah) dan melucutinya (hidup sehat dan patuh minum obat).

Editor: Gilang Ananda, S.Kom

Referensi:

Primaya Hospital. (2024, July 16). Captopril: Dosis, efek samping, dan manfaatnyahttps://primayahospital.com/jantung/captopril/

Primaya Hospital. (2024, July 16). Amlodipine: Manfaat, dosis, efek samping & peringatanhttps://primayahospital.com/umum/amlodipine/

Alodokter. (2025, October 15). Obat antihipertensi – Manfaat, dosis, dan efek sampinghttps://www.alodokter.com/obat-antihipertensi

Jurnal Medula. (n.d.). Literatur review: Efek samping penggunaan obat hipertensihttps://mail.journalofmedula.com/index.php/medula/article/download/773/548/4051

Universitas Muhammadiyah Palembang. (n.d.). Penggunaan obat antihipertensi pada pasien hipertensi.https://jurnal.um-palembang.ac.id/index.php/syifamedika/article/download/1415/1166

Baloi-Sei Ladi, Jl. Gajah Mada, Tiban Indah, Kec. Sekupang, Kota Batam, Kepulauan Riau 29426
(0778) 7437111
Temukan kami

Telusuri