Batam – Pada Minggu, 31 Agustus 2024, rangkaian kegiatan International Joint Research Studio antara Universitas Internasional Batam (UIB) dan National University of Singapore (NUS) kembali dilanjutkan dengan fokus utama pada analisis dan pemecahan masalah yang ditemukan di Pasar Induk Jodoh. Acara yang berlangsung di Aula Gedung B, Lantai 2 UIB ini dimulai pukul 09.00 WIB dan berakhir pada pukul 17.00 WIB.
Kegiatan dimulai dengan diskusi antara mahasiswa NUS dan UIB terkait hasil survei yang dilakukan sehari sebelumnya di Pasar Induk Jodoh dan Pasar Tiban Center. Para peserta dari berbagai program studi di UIB seperti Arsitektur, Teknik Sipil, Sistem Informasi, Teknologi Informasi, Ilmu Hukum, Pariwisata, Manajemen, Akuntansi, dan Pendidikan Bahasa Inggris, bersama mahasiswa NUS membahas secara mendalam hasil pengamatan mereka di lapangan. Diskusi ini berfokus pada identifikasi masalah utama yang dihadapi oleh Pasar Induk Jodoh, baik dari segi arsitektur, utilitas, maupun aspek sosial dan budaya.
(Diskusi hasil observasi oleh mahasiswa UIB dan NUS)
Setelah diskusi, kegiatan berlanjut dengan sesi analisis hasil survei. Para peserta bekerja sama untuk menentukan masalah-masalah utama yang perlu diatasi di Pasar Jodoh, seperti tata letak pasar yang kurang efisien, masalah sanitasi, serta minimnya ruang untuk interaksi sosial yang nyaman. Selain itu, peserta juga menyoroti perlunya penyesuaian desain yang mempertimbangkan iklim tropis dan kearifan lokal.
Selanjutnya, peserta mulai merancang usulan konsep arsitektur dan sistem yang diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang ada dan meningkatkan kualitas pasar secara keseluruhan. Konsep yang diusulkan mencakup perbaikan tata letak pasar, peningkatan infrastruktur sanitasi, penambahan ruang publik yang mendukung interaksi sosial, serta penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan yang ramah lingkungan.
(Diskusi mahasiswa dengan dosen)
Pada pukul 14.00 WIB, setiap kelompok mempresentasikan hasil survei, diskusi, analisis, dan konsep arsitektur yang telah mereka susun. Presentasi ini disertai dengan sesi tanya jawab yang dipandu oleh dosen dari kedua kampus. Setiap ide yang diusulkan mendapatkan masukan konstruktif dari para dosen, yang kemudian digunakan untuk memperbaiki dan mematangkan konsep desain.
(Presentasi hasil survey dan gagasan desain oleh mahasiswa)
(Diskusi dan masukan hasil presentasi dengan dosen)
Kegiatan diakhiri dengan sesi penutupan pada pukul 17.00 WIB, di mana seluruh peserta menyepakati langkah-langkah selanjutnya untuk melanjutkan proyek ini ke tahap implementasi. Dengan kolaborasi yang kuat antara UIB dan NUS, diharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan pasar tradisional di Kota Batam.
Sumber: Arsitektur UIB