Batam, 29 Agustus 2024 – Universitas Internasional Batam (UIB) telah sukses menyelenggarakan Kuliah Umum Internasional dengan menghadirkan narasumber dari luar negeri, Departemen Arsitektur, National University of Singapore (NUS). Kegiatan dilaksanakan di Aula Lantai 2, Gedung B, UIB pukul 18.00-20.00 WIB, dipenuhi oleh mahasiswa dan dosen yang antusias menyambut Prof. Dr. Florian Heinzelmann Dipl.-Ing., M.Arch., dosen arsitektur dari National University of Singapore (NUS) dan juga arsitek SHAU. Kuliah umum ini merupakan pembukaan dari rangkaian kegiatan joint research studio antara UIB dan NUS.
(Pembukaan dari MC)
Sebelum acara dimulai, mahasiswa dari UIB dan NUS saling berkenalan dan mengakrabkan diri satu sama lain. Mahasiswa juga membagi kelompok masing-masing untuk persiapan turun survey ke lapangan keesokan harinya. Selain mahasiswa, para dosen dari UIB dan NUS juga saling membangun komunikasi terkait kegiatan yang akan dilakukan. Kedua belah pihak saling terbuka dan menerima dengan baik satu sama lain.
(Perkenalan mahasiswa dan dosen dan UIN dan NUS)
Acara dibuka oleh Kaprodi Arsitektur UIB, Ibu Stivani Ayuning Suwarlan, Ph.D., yang menyampaikan rasa terima kasihnya atas kesempatan berharga ini. Dalam sambutannya, Ibu Stivani mengapresiasi kolaborasi yang terjalin antara UIB dan NUS, karena ini merupakan wadah penting bagi mahasiswa dari kedua kampus untuk bertukar ide dan pandangan dari latar belakang negara yang berbeda. “Saya berharap para mahasiswa dapat berkolaborasi dan bersosialisasi dengan baik, sehingga kegiatan ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat bagi kita semua,” ujar Ibu Stivani.
(Sambutan dari Kaprodi Arsitektur UIB)
Setelah sambutan, Prof. Dr. Florian memulai pemaparan materi yang sangat dinantikan. Materi pertama berkaitan dengan project brief dari joint research studio yang akan dijalankan oleh mahasiswa UIB dan NUS, dengan lokasi penelitian di Pasar Induk Jodoh dan Pasar Tiban Center. Proyek ini bukan hanya berfokus pada aspek arsitektur semata, namun juga mengutamakan iklim dan utilitas lingkungan. Selain itu, desain yang diusulkan diharapkan mampu menampilkan kekayaan budaya Kepulauan Riau dan Kota Batam, sehingga memiliki nilai lebih dalam hal keberlanjutan dan identitas lokal.
(Suasana peserta kuliah umum)
Dalam sesi kedua, Prof. Dr. Florian berbagi pengalamannya terkait proyek-proyek yang pernah dikerjakannya di berbagai daerah di Indonesia. Desain yang dibuatnya mengutamakan optimalisasi ruang publik agar bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk interaksi sosial masyarakat. Ide-ide inovatif dan berbasis iklim yang disampaikannya mendapat sambutan hangat dari peserta kuliah umum.
(Penyampaian materi dari narasumber)
(Sesi diskusi dan tanya jawab)
Acara diakhiri dengan pemberian souvenir kepada narasumber serta sesi foto bersama dengan para peserta. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi awal dari kolaborasi yang produktif antara UIB dan NUS, serta memberikan inspirasi bagi para mahasiswa untuk terus berinovasi dalam bidang arsitektur dan desain berbasis iklim sosial.
Sumber: Arsitektur UIB