Penulis: Khoirul Anwar
“Jamur Termitomyces bukan hanya lezat, tapi juga menyimpan potensi bioaktif yang luar biasa. Tantangannya adalah bagaimana kita bisa membudidayakannya tanpa bergantung pada rayap dan musim hujan.” —Khoirul Anwar, Akademisi dan Peneliti Biologi.
Jamur Termitomyces, atau yang dikenal sebagai jamur rayap, adalah primadona musiman yang hanya muncul saat hujan pertama mengguyur tanah tropis. Tumbuh di atas sarang rayap, jamur ini menjadi incaran masyarakat desa karena rasanya yang gurih dan manfaat kesehatannya yang menjanjikan.
Apa yang Membuat Termitomyces Begitu Istimewa?
- Simbiosis unik dengan rayap: Spora jamur ini hanya tumbuh di substrat hasil metabolisme rayap.
- Musiman dan langka: Hanya muncul saat musim hujan dan belum bisa dibudidayakan secara massal.
- Jenis beragam: Dari T. microcarpus yang mungil hingga T. titanicus yang bisa mencapai lebar tudung 1 meter.
Manfaat Kesehatan yang Tersembunyi
Penelitian menunjukkan bahwa Termitomyces mengandung senyawa bioaktif seperti:
- Antioksidan alami
- Penurun kolesterol
- Tonikum untuk vitalitas
- Potensi sebagai bahan obat degeneratif
Sayangnya, potensi ini belum banyak dieksplorasi secara ilmiah karena keterbatasan budidaya.
Mengapa Sulit Dibudidayakan?
- Ketergantungan pada rayap: Spora hanya tumbuh di substrat bekas aktivitas rayap.
- Belum ada teknik budidaya buatan yang berhasil
- Musim hujan sebagai pemicu alami pertumbuhan
Menurut ORGOMEDIA, hingga kini belum ada metode budidaya massal yang mampu meniru kondisi alami sarang rayap.
Peluang Riset dan Inovasi
Sebagai akademisi, saya melihat peluang besar untuk:
- Mengembangkan substrat buatan yang menyerupai sarang rayap
- Meneliti senyawa bioaktif untuk pengobatan degeneratif
- Mengintegrasikan budidaya jamur dalam program MBKM dan laboratorium bioteknologi
Editor: Ambarwulan, S.T.