Masa Depan Software Develpment: Apakah Low-Code dan No-Code akan Menggantikan Programmer?

Penulis: Zach Steven Allubi Prasetyo (2432081)

A person typing on a keyboard

AI-generated content may be incorrect.

Sumber Gambar: IStock

Pernah dengar tentang Low-Code dan No-Code? Dua istilah ini belakangan makin sering dibicarakan, apalagi di tengah dunia teknologi yang serba cepat. Platform seperti Outsystems, Mendix, hingga Bubble kini memungkinkan siapa saja bahkan tanpa latar belakang IT untuk membuat aplikasi sendiri. Menarik, kan?

Tapi kemudian muncul pertanyaan besar: kalau bikin aplikasi makin gampang, masih perlu nggak sih programmer?

Yuk, kita bahas bareng di artikel ini. Siapa tahu kamu termasuk yang bakal diuntungkan (atau tergeser?) oleh tren ini.

Apa Itu Low-Code dan No-Code?

Low-Code adalah cara membangun aplikasi dengan menulis kode seminimal mungkin. Platform ini biasanya menyediakan elemen-elemen visual yang bisa kamu drag and drop, dan kamu tetap bisa menambahkan skrip kode jika dibutuhkan.

Sementara itu, No-Code benar-benar zero coding. Kamu tinggal klik, geser, pilih fitur yang kamu mau… jadi deh aplikasinya! Ini cocok banget buat pebisnis, admin, atau siapa pun yang pengin bikin aplikasi tapi nggak bisa ngoding.

Perbedaan Low-Code dan No-Code

Kelebihan dan Kekurangan

Setiap teknologi pasti punya sisi plus dan minus. Yuk, intip ringkasannya

Kelebihan Low-Code

  • Mempercepat proses pengembangan.
  • Kemampuan integrasi dengan sistem yang ada.
  • Mempunyai fleksibilitas untuk kustomisasi lebih lanjut.

Kelebihan No-Code

  • Memampukan pengguna tanpa latar belakang teknis untuk mengembangkan aplikasi.
  • Mempercepat proses pengembangan dengan signifikan.
  • Mengurangi ketergantungan pada tim IT.

Kekurangan Low-Code

  • Memerlukan kemampuan teknis dasar.
  • Tidak kompatibel untuk aplikasi yang kompleks dengan banyak algoritma tertentu.

Kekurangan No-Code

  • Terbatas pada fitur yang telah disediakan.
  • Tidak semua template dan fitur yang tersedia dapat memenuhi kebutuhan bisnis atau rancangan.

Apakah Platform Low-Code dan No-Code akan Menggantikan Programmer? Pertanyaan ini banyak banget muncul, terutama di kalangan mahasiswa dan fresh graduate TI. Jawabannya: tidak sepenuhnya.

Memang benar, Low-Code dan No-Code mempermudah dan mempercepat proses pengembangan. Tapi… ada banyak proyek yang tetap butuh keahlian seorang programmer sejati, terutama kalau sudah bicara soal:

  1. Aplikasi yang kompleks
    Contohnya game, sistem perbankan, atau aplikasi AI. Teknologi ini butuh logika dan performa tinggi yang nggak bisa ditangani cuma pakai template.
  2. Kontrol penuh atas sistem
    Programmer bisa mengatur setiap detail: mulai dari struktur data, algoritma, sampai keamanan tingkat lanjut. Ini nggak bisa dilakukan dengan No-Code.
  3. Standar keamanan super ketat
    Industri seperti keuangan atau pemerintahan punya regulasi khusus yang nggak bisa dipenuhi hanya dengan fitur bawaan platform Low-Code/No-Code.

Kesimpulan: Bukan Pengganti, Tapi Pendamping

Low-Code dan No-Code bukan musuh. Mereka justru bisa jadi alat bantu yang luar biasa kalau digunakan dengan bijak. Tapi tetap, belajar coding dan logika pemrograman itu penting. Karena di balik aplikasi yang kompleks, tetap dibutuhkan orang-orang yang paham cara kerja sistem dari dalam.

Buat kamu yang sedang belajar TI atau ingin terjun ke dunia software development, jangan takut dengan perkembangan ini. Justru pelajari keduanya! Kuasai tools modern dan dasar pemrograman tradisional. Kamu akan jadi developer yang lebih tangguh, adaptif, dan siap bersaing.

🔍 Tertarik mendalami Teknologi Informasi? Cek Program Studi Teknologi Informasi UIB dan pilih peminatanmu: Cloud Engineering, Smart Systems, atau Cyber Intelligence. Segera daftarkan dirimu di Pendaftran Program Sarjana Teknologi Informasi.

Editor: Ambar Wulan S.T

Referensi:

Forrester Research. (2021). The state of low-code 2021: A look at how low-code is accelerating digital transformation. Forrester. Diakses dari https://www.forrester.com.

Gartner. (2023). Magic Quadrant for Enterprise Low-Code Application Platforms. Gartner. Diakses dari https://www.gartner.com.

OutSystems. (2023). The state of application development: Low-code trends in 2023. OutSystems. Diakses dari https://www.outsystems.com.

IBM. (2023). What is no-code development?. IBM Cloud. Retrieved from https://www.ibm.com/cloud/learn/no-code.

Baloi-Sei Ladi, Jl. Gajah Mada, Tiban Indah, Kec. Sekupang, Kota Batam, Kepulauan Riau 29426
(0778) 7437111
Temukan kami

Telusuri