Penulis: Adelia Paradya Zetta, S.Gz., M.Gz.
Sumber: Generate by AI Canva
Vitamin D berperan dalam membantu membangun tulang dan mencegah rakhitis pada anak. Selain itu, Vitamin D dikenal sebagai “vitamin sinar matahari” karena vitamin D pada tubuh akan teraktivasi ketika terkena sinar matahari. Penelitian baru-baru ini menemukan kecukupan asupan vitamin D dapat mencegah anak dari penyakit infeksi dan imun. Sehingga konsumsi vitamin D pada anak balita perlu diperhatikan pemenuhannya untuk membantu tumbuh kembang dan menjaga kesehatan anak.
Kapan dan berapa banyak anak balita membutuhkan asupan vitamin D?
Banyak sumber yang memberikan saran kebutuhan vitamin D harian untuk anak balita. Berdasarkan Centers for Disease Control (CDC), vitamin D anak dibawah usia 12 bulan membutuhkan 400 international units (IU), dan anak di atas usia 12 bulan membutuhkan 600 IU vitamin D per hari. Di Indonesia, Kementerian Kesehatan menyarankan konsumsi vitamin D pada anak balita sesuai dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG), balita disarankan mengkonsumsi vitamin D 10 – 15 mcg per hari.
Sumber: Generate by AI Canva
Bagaimana pemenuhan kebutuhan vitamin D balita anak dapat tercukupi?
Vitamin D pada anak balita dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi makanan sumber vitamin D, yaitu:
- Ikan bisa jadi lauk alternatif untuk anak balita karena kandungan vitamin D yang tinggi. Beberapa contoh ikan yang dapat ditemukan di sekitar seperti ikan sarden, ikan salmon, ikan patin, dan ikan kembung bisa jadi variasi lauk si kecil.
- Sebutir telur ayam mengandung 87 IU vitamin D. Konsumsi telur ayam sebagai variasi untuk lauk sehari-hari si kecil bisa jadi solusi untuk memenuhi asupan harian si kecil.
- Produk yang diperkaya dengan vitamin D, seperti susu sapi murni untuk anak usia 12 bulan ke atas, yoghurt, sereal, atau jus buah tanpa tambahan pemanis.
- Selain asupan, paparan sinar matahari (berjemur) 10-15 menit di pagi hari sekitar pukul 07.00 – 09.00 sangat disarankan untuk aktivasi vitamin D pada tubuh anak.
Sumber: Generate by AI Canva
Kapan anak balita membutuhkan suplementasi vitamin D?
Apabila anak dalam kondisi nafsu makan yang baik dan ada waktu untuk berjemur di pagi hari sekitar 10-15 menit, maka tidak diperlukan tambahan suplementasi vitamin D pada anak. Namun, apabila anak dalam kondisi tertentu yang menyebabkan sulitnya pemenuhan asupan vitamin D, maka anak dapat diberikan suplementasi vitamin D dengan anjuran dari dokter.
Editor: Gilang Ananda, S.Kom
Referensi:
- Centers for Disease Control and Prevention. (2023). Vitamin D. U.S. Department of Health & Human Services. https://www.cdc.gov/infant-toddler-nutrition/vitamins-minerals/vitamin-d.html
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
- Universitas Gadjah Mada. (2018). Indonesian children susceptible to vitamin D deficiency. https://ugm.ac.id/en/news/16274-indonesian-children-susceptible-to-vitamin-d-deficiency/
- Ross, C. A., Taylor, C. L., Yaktine, A. L., & Del Valle, H. B. (Eds.). (2011). Dietary reference intakes for calcium and vitamin D. Institute of Medicine, Food and Nutrition Board. Washington, DC: National Academies Press.
- The Royal Children’s Hospital Melbourne. (2024). Vitamin D deficiency: Clinical practice guideline. https://www.rch.org.au/clinicalguide/guideline_index/Vitamin_D_deficiency/