Penulis: Nafa Indah Sasmi, S.Pd. | Editor: Ambarwulan, S.T.
Batam, 8 Oktober 2025 – Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (ELE) Universitas Internasional Batam (UIB) menyelenggarakan International Seminar bertajuk “Translator in the Age of AI: Precision, Ethics, and Opportunity for the Next Generation”, yang menjadi bagian dari mata kuliah Theory & Practice of the Translation yang diampu oleh Sir Hendra Nugraha, S.S., M.Hum..
Acara ini dilaksanakan pada Rabu, 8 Oktober 2025 pukul 18.30–20.30 WIB di Aula Fakultas Kedokteran Lantai 1, UIB, dan diikuti oleh mahasiswa ELE dari angkatan 2023, 2024, dan 2025 serta mahasiswa lintas prodi yang memiliki ketertarikan di bidang penerjemahan dan teknologi bahasa.
Kegiatan ini dipandu oleh Gabby Kezhiandra-2361015 sebagai moderator dengan menghadirkan dua pembicara dengan latar belakang internasional dan profesional, yaitu Andrew Little, Professional Certified Translator dari National Accreditation Authority for Translators and Interpreters (NAATI), Australia, dan Alexander Fredy Iskandar, perwakilan dari Himpunan Penerjemah Indonesia (HPI).
Keduanya berbagi wawasan mengenai perubahan peran penerjemah di era digital serta pentingnya keseimbangan antara teknologi, presisi linguistik, dan etika profesional dalam dunia penerjemahan global.
Andrew Little, dalam pemaparannya berjudul “Translator in the Age of AI”, menekankan bahwa perkembangan kecerdasan buatan (AI) membuka peluang besar bagi generasi penerjemah muda untuk meningkatkan efisiensi kerja, namun tetap membutuhkan kepekaan manusia dalam menjaga makna dan konteks. Ia menyampaikan,
“AI may enhance productivity, but human translators will always be the guardians of meaning and integrity in language.”
Sementara itu, Alexander Fredy Iskandar memperkenalkan HPI sebagai wadah bagi para penerjemah profesional di Indonesia. Ia juga membahas berbagai peluang sertifikasi dan pengembangan karier bagi mahasiswa yang tertarik menjadi penerjemah profesional di tingkat nasional maupun internasional.
Sesi diskusi berlangsung interaktif. Salah satu mahasiswa ELE, Duke Paopathon Pardede (NPM 2461001), mengajukan pertanyaan menarik mengenai etika penggunaan AI:
“Apakah melanggar etika, jika kita melakukan translation menggunakan bantuan AI tanpa memberitahu klien?”
Menanggapi hal tersebut, Andrew Little menegaskan bahwa etika merupakan landasan utama profesi penerjemah. Penggunaan AI tidak dilarang, tetapi penggunaannya harus disertai dengan transparansi dan tanggung jawab profesional agar hasil penerjemahan tetap akurat dan etis.
Kegiatan ini ditutup dengan sesi tanya jawab terbuka, penyerahan sertifikat kepada kedua narasumber, serta sesi dokumentasi bersama seluruh peserta. Seminar ini menjadi salah satu langkah konkret ELE UIB dalam memperkuat kompetensi global mahasiswa di bidang penerjemahan. Melalui kegiatan berskala internasional ini, mahasiswa tidak hanya memperoleh wawasan teoritis, tetapi juga memahami bagaimana menghadapi tantangan dan peluang dunia kerja dalam konteks global.
International Seminar “Translator in the Age of AI: Precision, Ethics, and Opportunity for the Next Generation” menjadi wadah strategis bagi mahasiswa ELE UIB untuk memperluas perspektif mengenai penerjemahan modern dan etika profesional di era digital. Kegiatan ini mencerminkan komitmen ELE UIB dalam membekali mahasiswa dengan pengetahuan yang relevan secara internasional serta keterampilan praktis untuk beradaptasi dengan dinamika industri bahasa global.
Program Sarjana Pendidikan Bahasa Inggris
Universitas Internasional Batam