https://news.ucsb.edu/2023/020846/resistance-futile
Sejak ditemukan pada tahun 1928 oleh Alexander Fleming, antibiotik telah menjadi senjata utama dalam melawan infeksi bakteri. Namun, penggunaan yang berlebihan dan tidak tepat memicu munculnya “superbug” yaitu bakteri resisten antibiotik. Menurut laporan WHO (2023) resistensi antibiotik telah menyebabkan sekitar 1,27 juta kematian per tahun di seluruh dunia. Jika tidak ada tindakan lebih lanjut, jumlah ini dapat meningkat drastis dan menyebabkan krisis kesehatan global.
Apa Itu Superbug?
Superbug adalah istilah yang digunakan untuk menyebut bakteri yang telah resisten terhadap berbagai antibiotik. Contohnya adalah Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA), Carbapenem-resistant Enterobacteriaceae (CRE), dan Multidrug-resistant Mycobacterium tuberculosis (MDR-TB). Bakteri ini sulit terapi dan dapat menyebabkan infeksi yang berbahaya, bahkan kematian.
Bagaimana Superbug Terbentuk?
Resistensi antibiotik terjadi akibat seleksi alam yang dipercepat oleh:
- Penggunaan antibiotik berlebihan – Misalnya, konsumsi antibiotik untuk infeksi virus seperti flu atau batuk biasa.
- Penghentian konsumsi sebelum waktunya – Bakteri yang tersisa bisa bertahan dan berkembang lebih kuat.
- Penggunaan antibiotik di peternakan – Memicu penyebaran bakteri resisten ke manusia.
- Kurangnya penelitian antibiotik baru – Banyak perusahaan farmasi mengurangi riset karena tingginya biaya dan rendahnya keuntungan.
Dampak Superbug terhadap Kesehatan Global
Superbug menyebabkan infeksi lebih sulit diobati, memperpanjang masa rawat inap, meningkatkan biaya perawatan kesehatan, dan meningkatkan angka kematian. Contohnya, infeksi MRSA yang resisten terhadap berbagai antibiotik telah menyebabkan peningkatan signifikan dalam kasus infeksi rumah sakit. Jika tidak ada tindakan yang diambil, kita bisa memasuki era “post-antibiotic,” di mana infeksi sederhana pun dapat menjadi mematikan.
Solusi untuk Mengatasi Superbug
Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi resistensi antibiotik meliputi:
- Penggunaan antibiotik secara bijak – Hanya menggunakan antibiotik sesuai resep dokter.
- Penelitian dan pengembangan antibiotik baru – Mendorong inovasi dalam pengobatan infeksi bakteri.
- Penerapan kebijakan pengawasan antibiotik di rumah sakit dan peternakan – Untuk mengurangi penyebaran resistensi.
- Pengembangan alternatif terapi – Seperti penggunaan bakteriofag, terapi imun, dan teknologi CRISPR.
- Peningkatan kesadaran masyarakat – Kampanye edukasi tentang bahaya resistensi antibiotik.
Jurusan Biologi di Universitas Internasional Batam (UIB) memiliki peran penting dalam memahami dan mengatasi masalah resistensi antibiotik. Beberapa kontribusi mahasiswa Biologi UIB dalam bidang ini meliputi:
🔬 Penelitian Mikrobiologi & Bioteknologi – Mahasiswa mempelajari mekanisme resistensi bakteri, mencari solusi melalui teknik bioteknologi, dan mengembangkan alternatif antibiotik.
💊 Industri Farmasi & Bioteknologi – Lulusan Biologi UIB dapat bekerja di perusahaan farmasi untuk mengembangkan antibiotik baru atau terapi inovatif seperti bakteriofag.
🏥 Kesehatan Masyarakat & Epidemiologi – Berkontribusi dalam penelitian penyebaran superbug dan pencegahannya melalui kebijakan kesehatan masyarakat.
📢 Edukasi & Kampanye Kesadaran – Mahasiswa dapat terlibat dalam kampanye kesehatan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penggunaan antibiotik yang bijak.
Melalui ilmu mikrobiologi dan bioteknologi yang diajarkan di Universitas Internasional Batam, mahasiswa dapat menjadi bagian dari solusi dalam memerangi superbug dan mencegah ancaman kesehatan global.
Kesimpulan
Superbug adalah ancaman nyata yang dapat membawa dunia ke era “post-antibiotic.” Oleh karena itu, langkah-langkah pencegahan, inovasi dalam pengobatan, dan kesadaran global sangat penting untuk mengatasi krisis ini. Mahasiswa Biologi Universitas Internasional Batam memiliki peran besar dalam penelitian dan edukasi untuk mencegah resistensi antibiotik agar dunia tetap memiliki senjata ampuh melawan infeksi bakteri.
Referensi
- World Health Organization (WHO). (2023). Antimicrobial Resistance Fact Sheet.
- Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2023). Antibiotic Resistance Threats Report.
- Fleming, A. (1929). On the Antibacterial Action of Cultures of a Penicillium, with Special Reference to Their Use in the Isolation of B. Influenzae. British Journal of Experimental Pathology.


