Batam, 17 Agustus 2024 – Universitas Internasional Batam (UIB) kembali menunjukkan komitmennya dalam menciptakan generasi muda yang berintegritas melalui rangkaian acara Program Pengenalan Kehidupan Kampus (PKK) bagi mahasiswa baru. Bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia, UIB mengadakan Webinar Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara, yang tak hanya membahas nilai-nilai kebangsaan, tetapi juga isu-isu aktual terkait pendidikan dan kesehatan mental. Acara ini bertujuan untuk membekali para mahasiswa baru dengan pengetahuan dan wawasan yang dibutuhkan dalam menghadapi tantangan akademis maupun kehidupan sosial di era modern.
Sesi pertama webinar diawali dengan sosialisasi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang kini menjadi salah satu program unggulan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Dua pembicara ternama, Bapak Heru Wijayanto Ariyanto, S.Kom., M.M., MBA., M.MT, Co-Founder dan Operations Manager Sociopreneur.id, dan Ibu Desty Febria, S.Pd., M.TESOL., Kepala Pusat MBKM UIB, menjadi narasumber utama. Mereka menyampaikan berbagai informasi terkait kebijakan program yang memungkinkan mahasiswa untuk belajar di luar jurusan atau bahkan di luar kampus.
(Ibu Desty Febria Memberikan Penjelasan Tentang MBKM)
Ibu Desty Febria menjelaskan tentang berbagai peluang yang tersedia bagi mahasiswa UIB untuk terlibat dalam program MBKM, termasuk kerja sama dengan berbagai instansi, baik di dalam maupun luar negeri. Ia juga menegaskan pentingnya inovasi dan kreativitas dalam memanfaatkan kesempatan yang diberikan oleh program tersebut. “Kami berharap mahasiswa dapat menjadi agen perubahan, tidak hanya untuk diri mereka sendiri, tetapi juga bagi masyarakat luas,” tambahnya.
(Bapak Heru Wijayanto Memberikan Materinya)
Sementara itu, Bapak Heru Wijayanto menekankan pentingnya pengalaman di dunia nyata sebagai bagian dari pembelajaran, dengan menyebut bahwa MBKM memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk magang di industri, mengikuti pertukaran pelajar, serta terlibat dalam proyek kemasyarakatan yang relevan dengan bidang studi mereka. “Mahasiswa tidak lagi hanya belajar di kelas, tetapi juga di lapangan, sehingga dapat memahami langsung tantangan yang ada dan menemukan solusi,” ujar Heru dalam paparannya.
Sesi kedua dalam rangkaian webinar ini mengangkat tema yang sangat relevan dengan situasi global saat ini, yakni “Resilient Together: Fostering Collective Mental Health for a Safer Community”. Webinar ini dipandu oleh Ibu Annisa Warastri, S.Psi., M.Psi., Psikolog, yang merupakan Dosen Psikologi sekaligus Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora di Universitas Aisyiyah Yogyakarta.
(Ibu Annisa Memberikan Pencerahan Tentang Kesehatan Mental)
Dalam sesinya, Beliau menjelaskan pentingnya membangun ketahanan mental secara kolektif, khususnya dalam menghadapi berbagai krisis sosial dan personal yang dialami oleh banyak individu di masa pandemi dan pasca-pandemi. “Kesehatan mental adalah kunci untuk membangun komunitas yang aman dan kuat. Ketika kita bekerja sama dalam menjaga kesehatan mental, kita menciptakan lingkungan yang lebih suportif dan tangguh,” ungkapnya.
Annisa juga memberikan wawasan tentang cara mengenali tanda-tanda awal gangguan mental dan bagaimana menciptakan jaringan dukungan di lingkungan kampus dan masyarakat. Ia menekankan pentingnya komunikasi terbuka dan empati dalam menciptakan suasana yang inklusif dan mendukung kesehatan mental. “Kita tidak bisa membangun masyarakat yang aman tanpa kesehatan mental yang baik. Itulah mengapa kolaborasi antar-individu dan institusi sangat penting dalam menciptakan ketahanan bersama,” tambah Ibu Annisa.
(Mahasiswa Baru UIB yang Mengikuti Webinar)
Webinar ini disambut antusias oleh ratusan mahasiswa baru yang mengikuti secara daring. Mereka mengapresiasi materi yang disampaikan karena dinilai sangat relevan dengan kondisi dan tantangan yang dihadapi saat ini, terutama dalam era pasca-pandemi. Banyak peserta menyampaikan bahwa sesi ini tidak hanya membuka wawasan mereka tentang pentingnya kebangsaan dan bela negara, tetapi juga memperluas pemahaman tentang kesehatan mental sebagai aspek fundamental dalam kehidupan sosial.
Salah satu peserta, Vennesa Tabita, mahasiswa baru Fakultas Hukum, mengungkapkan bahwa acara ini sangat membantu dirinya dalam memahami pentingnya membangun ketahanan mental dan meraih peluang dalam program MBKM. “Saya jadi lebih siap untuk menjalani kehidupan perkuliahan dan berkontribusi bagi masyarakat,” ujar Vennesa.
Program Pengenalan Kehidupan Kampus ini menjadi langkah awal yang penting dalam membangun fondasi mahasiswa UIB untuk menjadi generasi muda yang tangguh, kreatif, dan siap menghadapi tantangan global.