Penulis: Gilang Ananda, S.Kom
Film The Two Popes (2019) karya Fernando Meirelles kembali relevan di tengah perhatian dunia Katolik atas pemilihan Paus baru pasca meninggalnya Paus Fransiskus pada 21 April 2025 lalu, di usianya yang ke-88 tahun. Film ini tidak hanya menyuguhkan drama biografis tentang dua tokoh sentral Vatikan, Paus Benediktus XVI dan Kardinal Jorge Mario Bergoglio tetapi juga mengangkat tema universal tentang transisi kepemimpinan, pergulatan ideologis, dan panggilan spiritual dalam menghadapi zaman yang terus berubah.
Sumber: cinemags.org
Sebagai seorang Muslim, saya menonton film The Two Popes bukan sekadar untuk mengetahui kisah dalam Gereja Katolik, tetapi juga untuk memahami nilai-nilai kemanusiaan dan kepemimpinan spiritual yang bisa jadi pelajaran bersama. Film garapan sutradara Fernando Meirelles ini menghadirkan kisah menarik tentang dua tokoh besar dalam dunia Katolik yakni Paus Benediktus XVI dan Kardinal Jorge Mario Bergoglio, yang kemudian menjadi Paus Fransiskus.
Film ini dibintangi dua aktor senior Anthony Hopkins sebagai Paus Benediktus dan Jonathan Pryce sebagai Kardinal Bergoglio. Keduanya tampil memukau, bukan dengan aksi dramatis, melainkan dengan percakapan yang dalam dan menyentuh hati. Ceritanya berfokus pada pertemuan mereka menjelang pengunduran diri Benediktus pada tahun 2013. Di balik dinding Vatikan, keduanya berdialog tentang iman, tanggung jawab, kegagalan pribadi, dan masa depan Gereja Katolik.
Sumber: vox.com
Sebagai penonton dari luar tradisi Katolik, saya justru merasa film ini sangat relevan untuk siapa saja yang punya kepercayaan atau nilai spiritual. Ada banyak momen dalam film yang menggambarkan pergulatan batin seorang pemimpin agama, rasa lelah, rasa bersalah, hingga keinginan untuk berubah. Benediktus digambarkan sebagai sosok yang cenderung konservatif, sangat menjaga tradisi, dan merasa dunia berubah terlalu cepat. Di sisi lain, Bergoglio datang dengan semangat baru ia ingin Gereja lebih terbuka, dekat dengan umat, dan merangkul yang tertinggal.
Yang paling mengesankan bagi saya adalah cara film ini menunjukkan bahwa dua orang dengan pandangan berbeda bisa duduk bersama, mendengarkan satu sama lain, dan tetap saling menghormati. Ini menjadi pelajaran penting, apalagi di zaman sekarang ketika perbedaan sering kali dijadikan alasan untuk saling menjatuhkan.
“Timely rewatch. Forget everytime how much I cry” LivFF9 dalam ulasannya di Letterboxd, seolah menyampaikan betapa indahnya film ini menggambarkan dua tokoh besar Katolik tersebut. Satu scene yang sangat menyentuh adalah ketika Paus Benediktus XVI meminta Kardinal Bergoglio untuk mendengarkan pengakuan dosanya, yang menjadi titik balik emosional dalam film The Two Popes. Momen itu tidak hanya mengejutkan secara naratif, tetapi juga menggambarkan kerendahan hati yang jarang terlihat dalam sosok sebesar seorang paus. Dalam ruang Vatikan yang sunyi, dialog mereka berubah menjadi pertemuan dua jiwa yang saling membuka luka, keraguan, dan harapan.
Film ini juga mengingatkan bahwa menjadi pemimpin agama bukan soal kekuasaan, tetapi soal pelayanan dan kerendahan hati. Bergoglio yang kemudian menjadi Paus Fransiskus digambarkan sebagai pribadi yang sederhana. Ia lebih nyaman naik taksi dan makan di tempat biasa, dibanding hidup mewah di istana Vatikan. Sikap ini kemudian benar-benar tercermin dalam gaya kepemimpinannya sebagai Paus yang lebih membumi dan dekat dengan rakyat kecil.
Sumber: TheConversation.com
Sebagai Muslim, saya melihat pesan-pesan dalam film ini sangat universal. Kita diajak untuk merenung, apakah kita sudah cukup rendah hati untuk mengakui kesalahan? Apakah kita mampu mendengarkan orang yang berbeda pandangan? Dan, yang paling penting, apakah iman kita membimbing kita untuk menjadi manusia yang lebih baik?
The Two Popes bukan film yang penuh aksi, tapi ia menyentuh dengan cara yang tenang dan tulus. Ini bukan hanya cerita tentang dua Paus, tapi juga tentang dua manusia yang sedang mencari cahaya di tengah keraguan. Sebuah film yang patut ditonton oleh siapa saja, apa pun agamanya, yang ingin belajar tentang kepemimpinan, pengampunan, dan kekuatan komunikasi.
Editor: Jaya Ridho Nugroho, S.Kom
Referensi:
- Cultura.id, The Two Popes Review: Paus Agung Juga Manusia, 2019
- Netflix, The Two Popes Original Movies, 2019
- RogerEbert.com, ulasan dan ringkasan film The Two Popes, 2019
- IDNTIMES.com, [Review] The Two Popes, kisahkan pertemanan dua Paus di Vatikan, 2024
- Letterboxd, The Two Popes Reviews