Anak-anak di bawah ancaman : Ledakan Hipertensi di Usia Muda

Penulis: dr. Wira Mondana, M.Ked, Sp.A (K) Subs.Kardio

Sumber: Generate by ChatGPT AI

Hipertensi pada anak merupakan isu kesehatan yang kian mendapat perhatian dalam dekade terakhir. Kondisi yang sebelumnya dianggap jarang dijumpai, kini menunjukkan peningkatan prevalensi seiring dengan bertambahnya angka obesitas dan perubahan gaya hidup pada populasi anak. Data epidemiologis dari berbagai negara melaporkan prevalensi hipertensi pada anak berkisar 10–15%, dengan angka yang lebih tinggi pada kelompok remaja dibandingkan usia sekolah dasar.1,4. Fenomena ini krusial karena tekanan darah yang meningkat sejak masa kanak-kanak cenderung menetap hingga dewasa, sehingga berimplikasi terhadap peningkatan risiko penyakit kardiovaskular di kemudian hari.

Faktor risiko yang berperan dalam terjadinya hipertensi pada anak meliputi obesitas, konsumsi natrium berlebih, kurangnya aktivitas fisik, gangguan pola tidur, serta riwayat keluarga dengan hipertensi.2 Faktor lingkungan, seperti urbanisasi, pola makan tinggi lemak jenuh, dan gaya hidup, turut berkontribusi terhadap peningkatan kasus.4,5 Selain determinan klasik tersebut, penelitian terkini menyoroti peran stres psikososial serta paparan waktu layar (screen time) yang berlebihan sebagai faktor risiko emergen pada populasi pediatri.3 Dampak hipertensi pada anak tidak terbatas pada peningkatan tekanan darah semata, melainkan juga dapat menimbulkan kerusakan organ target, termasuk jantung, ginjal, dan sistem vaskular sejak usia dini.1

Upaya pencegahan dan tata laksana hipertensi pada anak memerlukan pendekatan komprehensif dan multidisiplin. Intervensi gaya hidup sehat menjadi pilar utama, meliputi penerapan diet seimbang rendah natrium, peningkatan aktivitas fisik, tidur yang adekuat, serta pembatasan penggunaan perangkat elektronik.2,3 Deteksi dini melalui skrining tekanan darah secara rutin di layanan kesehatan primer perlu ditingkatkan untuk mencegah komplikasi jangka panjang.1 Pada kasus yang tidak terkendali dengan modifikasi gaya hidup atau disertai kerusakan organ target, terapi farmakologis dapat dipertimbangkan dengan pengawasan ketat oleh tenaga medis. Dengan strategi yang terintegrasi, hipertensi pada anak dapat dikendalikan sehingga menurunkan risiko kardiovaskular pada masa dewasa.3

Editor: Gilang Ananda, S.Kom

Referensi:

  1. Flynn JT, Kaelber DC, Baker-Smith CM, Blowey D, Carroll AE, Daniels SR, et al. Clinical practice guideline for screening and management of high blood pressure in children and adolescents. Hypertension. 2017;70(6):e13–115. doi:10.1161/HYP.0000000000000065.
  2. Park M, Ahn J. Obesity and hypertension in children and adolescents. Clin Hypertens. 2024;30(1):5. doi:10.1186/s40885-024-00278-5.
  3. Velez M, Yañez ND, Kelly AS. Emerging cardiovascular risk factors in childhood and adolescence: a narrative review. Eur J Pediatr. 2025;184(3):451–463. doi:10.1007/s00431-025-06102-y.
  4. Simon A, Msoffe E, Ndege R, Mgaya J, Chacha A. Prevalence and factors associated with hypertension among primary school children in Tanzania. Ital J Pediatr. 2025;51:32. doi:10.1186/s13052-025-01841-y.
  5. Abdalla R, Mohammed N, Ahmed H, Osman E, Hassan I. Prevalence and factors associated with hypertension among adolescents in northern Sudan: a cross-sectional study. BMJ Open. 2023;13(12):e078234. doi:10.1136/bmjopen-2023-078234.

Baloi-Sei Ladi, Jl. Gajah Mada, Tiban Indah, Kec. Sekupang, Kota Batam, Kepulauan Riau 29426
(0778) 7437111
Temukan kami

Telusuri