Sejarah Lahirnya Internet dan Risiko Keamanan

Penulis: Romario Galiano (2432085)

Sebuah gambar berisi dalam ruangan, cahaya, orang, seni Konten yang dihasilkan AI mungkin salah.

Sumber: ChatGPT

Di dunia yang semakin terhubung, internet telah menjadi salah satu inovasi terbesar dalam sejarah manusia. Teknologi ini telah merubah cara kita berkomunikasi, bekerja, dan mengakses informasi. Namun, meskipun internet memberikan banyak manfaat, ia juga datang dengan risiko yang serius terkait dengan keamanan dan privasi data. Artikel ini akan membahas bagaimana internet dimulai, bagaimana perkembangannya dari awal hingga sekarang, serta tantangan dan ancaman keamanan yang dihadapi oleh pengguna internet di era modern.

Konsep internet modern pertama kali muncul pada akhir tahun 1960-an di tengah ketegangan Perang Dingin. Pada waktu itu, Amerika Serikat mengembangkan sebuah jaringan komunikasi yang dapat bertahan meski terjadi serangan fisik pada infrastruktur utamanya. ARPANET (Advanced Research Projects Agency Network), proyek yang didanai oleh Departemen Pertahanan AS, diluncurkan pada tahun 1969. ARPANET dirancang untuk memungkinkan ilmuwan dan peneliti dari berbagai universitas dan lembaga riset untuk saling bertukar data dan informasi.

Pada awalnya, ARPANET menggunakan sistem packet-switching untuk mengirimkan informasi dalam bentuk paket data yang dapat mengambil rute berbeda untuk sampai ke tujuan. Sistem ini terbukti lebih efisien daripada sistem komunikasi berbasis sirkuit, di mana saluran komunikasi hanya bisa digunakan oleh satu pengguna pada satu waktu.

Pada tahun 1970-an, perkembangan teknologi TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) oleh Vint Cerf dan Robert Kahn mengubah cara ARPANET beroperasi. Protokol ini memungkinkan berbagai jaringan yang berbeda untuk saling terhubung dan berbagi informasi. Dengan adopsi TCP/IP pada tahun 1983, ARPANET mengubah namanya menjadi Internet, karena memungkinkan jaringan yang lebih luas untuk terhubung.

Sementara itu, pada tahun 1990-an, internet semakin berkembang dengan penemuan World Wide Web (WWW) oleh Tim Berners-Lee, yang mempermudah akses informasi di internet melalui penggunaan hypertext dan browser web. WWW membawa internet kepada khalayak umum dengan membuatnya lebih user-friendly, memungkinkan lebih banyak orang untuk mengakses informasi melalui situs web yang terhubung secara global.

Internet yang awalnya digunakan oleh kalangan akademik dan militer kini berkembang pesat ke berbagai sektor. Bisnis dan komunikasi pribadi mulai mengadopsi internet sebagai platform utama untuk berinteraksi, melakukan transaksi, dan berbagi informasi. Dengan adanya e-commerce, banyak perusahaan yang mulai memperdagangkan produk dan jasa secara online, dan penggunaan email semakin menggantikan surat tradisional dalam komunikasi sehari-hari.

Pada tahun 2000-an, internet semakin meluas dengan munculnya berbagai platform media sosial dan aplikasi berbasis web seperti Facebook, Twitter, dan YouTube. Layanan-layanan ini tidak hanya mengubah cara orang berinteraksi, tetapi juga membentuk cara-cara baru dalam berbisnis dan mengelola informasi pribadi.

Kini, dengan adanya teknologi seperti cloud computing, IoT (Internet of Things), dan kecerdasan buatan (AI), internet telah menjadi jaringan global yang terintegrasi dengan kehidupan sehari-hari, menghubungkan jutaan perangkat, dari smartphone hingga perangkat rumah pintar.

Dengan semakin banyaknya aktivitas yang dilakukan di dunia maya, risiko keamanan yang dihadapi pengguna internet pun semakin besar. Ancaman-ancaman ini tidak hanya datang dari individu atau kelompok yang mencoba mengakses informasi pribadi, tetapi juga dari serangan yang menargetkan sistem besar dan infrastruktur kritikal.

Salah satu ancaman utama terhadap keamanan internet adalah serangan siber. Ini termasuk jenis serangan seperti phishing, malware, ransomware, dan serangan DDoS (Distributed Denial of Service). Serangan-serangan ini bertujuan untuk merusak sistem, mencuri data sensitif, atau bahkan mengendalikan perangkat pengguna tanpa izin.

Misalnya, serangan ransomware menginfeksi sistem dan mengenkripsi data pengguna, kemudian meminta tebusan untuk mendekripsi data tersebut. Serangan phishing, di sisi lain, sering kali menggunakan email palsu yang terlihat sah untuk mencuri informasi pribadi seperti kata sandi dan nomor kartu kredit.

Internet juga menghadirkan ancaman besar terhadap privasi data. Banyak perusahaan dan situs web yang mengumpulkan informasi pribadi pengguna tanpa sepengetahuan atau persetujuan mereka. Data seperti riwayat penelusuran, lokasi, preferensi, hingga informasi keuangan, sering kali dijual atau disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Pencurian data pribadi yang terjadi dalam skala besar, seperti yang terjadi pada beberapa perusahaan teknologi besar, menunjukkan bagaimana kerentanannya data pribadi yang tersimpan dalam platform digital. Kasus kebocoran data di media sosial dan penyedia layanan besar menimbulkan dampak besar bagi banyak pengguna yang merasa kehilangan kendali atas informasi pribadi mereka.

Salah satu aspek yang sering diabaikan adalah ancaman terhadap infrastruktur kritikal yang mengandalkan internet. Sistem seperti listrik, transportasi, perbankan, dan rumah sakit sekarang semakin tergantung pada internet. Serangan yang menargetkan sektor-sektor ini bisa berakibat fatal. Serangan siber negara atau yang dikenal dengan istilah cyber warfare telah terjadi, di mana negara-negara saling menyerang satu sama lain menggunakan serangan digital untuk merusak infrastruktur vital, seperti yang terlihat pada serangan terhadap sistem listrik di Ukraina beberapa tahun lalu.

Untuk menghadapi ancaman-ancaman ini, ada beberapa langkah yang dapat diambil oleh individu dan organisasi untuk memperkuat keamanan mereka di dunia maya. Enkripsi data, penggunaan kata sandi yang kuat, pembaruan perangkat lunak secara rutin, dan pengenalan autentikasi dua faktor (2FA) adalah beberapa langkah yang dapat membantu mencegah akses tidak sah ke data pribadi.

Selain itu, penyuluhan mengenai bahaya phishing, ransomware, dan ancaman lainnya juga penting untuk dilakukan, agar pengguna dapat mengenali dan menghindari jebakan yang sering digunakan oleh pelaku kejahatan siber.

Sejarah lahirnya internet menunjukkan bagaimana sebuah inovasi yang awalnya diciptakan untuk tujuan militer dan akademis dapat berkembang menjadi sistem yang menghubungkan seluruh dunia. Internet telah merubah hampir seluruh aspek kehidupan manusia, tetapi juga menghadirkan tantangan besar dalam hal keamanan dan privasi. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk tetap waspada terhadap ancaman-ancaman yang muncul dan memastikan bahwa langkah-langkah perlindungan yang tepat diterapkan.

Seiring berkembangnya teknologi, kita harus terus memperbarui sistem keamanan dan menjaga data pribadi dengan hati-hati untuk memastikan bahwa internet tetap menjadi tempat yang aman dan bermanfaat bagi semua penggunanya.

🔍 Tertarik mendalami Teknologi Informasi? Cek Program Studi Teknologi Informasi  UIB dan pilih peminatanmu: Cloud Engineering, Smart Systems, atau Cyber Intelligence. Segera daftarkan dirimu di Pendaftran Program Sarjana Teknologi Informasi.

Editor: Ambarwulan, S.T.

Referensi

  • Abbate, J. (2000). Inventing the Internet. MIT Press.
  • Leiner, B., Cerf, V., Clark, D., Kahn, R., Kleinrock, L., Lynch, D., Postel, J., Roberts, L., & Wolff, S. (2009). A Brief History of the Internet. Internet Society.
  • Berners-Lee, T. (1999). Weaving the Web: The Original Design and Ultimate Destiny of the World Wide Web. Harper.
  • Kaspersky. (2023). The Evolution of Cybersecurity Threats in the Internet Era.
  • Symantec. (2022). Internet Security Threat Report.
  • Clarke, R., & Knox, W. (2021). Internet Security: The Challenges and Solutions for the Digital Age. Wiley.

Baloi-Sei Ladi, Jl. Gajah Mada, Tiban Indah, Kec. Sekupang, Kota Batam, Kepulauan Riau 29426
(0778) 7437111
Temukan kami

Telusuri