Penulis: Leonardo, S.Ars dan Yulias Hidayah, S.Ak | Editor: Ambarwulan, S.T.
Pada tanggal 18 September 2025, Program Studi Arsitektur Universitas Internasional Batam (UIB) bersama Habitat for Humanity Indonesia mengadakan pertemuan hybrid untuk membahas proyek rumah terjangkau dengan konsep passive cooling design (desain pendinginan pasif). Pertemuan ini dihadiri oleh tim riset dan desain UIB yang terdiri dari Leonardo dan Tan Kathong, ditemani oleh Ketua Program Studi Arsitektur, Ibu Stivani Ayuning serta Tim dari Habitat for Humanity salah satunya Bapak Karen. Kegiatan ini menjadi wadah penting untuk mendiskusikan solusi arsitektur yang ramah lingkungan dan sesuai dengan iklim tropis.
Dalam pemaparan awal, Habitat for Humanity Indonesia menjelaskan hasil perekaman kinerja termal pada 40 rumah terjangkau yang telah dibangun sekitar dua tahun lalu. Perekaman tersebut dilakukan melalui kerja sama panitia Habitat for Humanity dan tim enumerator dari UIB. Data yang dihimpun meliputi suhu ruang, suhu permukaan atap, serta karakteristik terkini rumah pasca-proyek. Temuan ini memberikan gambaran menyeluruh tentang performa termal rumah-rumah tersebut, yang menjadi dasar penting untuk rencana retrofit (renovasi) ke depan.
Diskusi kemudian berfokus pada seleksi rumah yang paling sesuai untuk dilakukan retrofit dengan konsep pendinginan pasif. Prioritas diberikan kepada bangunan yang belum mengalami renovasi atau perluasan sejak awal pembangunan. Tim riset dan desain UIB memaparkan rancangan awal yang mempertimbangkan prinsip fisika bangunan pada iklim tropis, dijelaskan oleh Tan Kathong, serta temuan riset kenyamanan termal di lingkungan tropis, yang dijabarkan oleh Leonardo. Saran konstruktif juga disampaikan oleh Bapak Vivek Gialni, Bapak Jim Kendall, dan Bapak Karen Dasen untuk memperkaya konsep desain.
Mengakhiri diskusi, Bapak Karen menyampaikan apresiasinya atas paparan tim UIB dan menegaskan, “Penting bagi desain yang direncanakan untuk tidak hanya mengoptimalkan kinerja termal, tetapi juga memperhatikan aspek sosial dan kesehatan penghuni rumah,” ucapnya. Ia berharap desain berbasis kajian ilmiah mendalam dari tim UIB dapat diimplementasikan secara nyata sehingga retrofit yang direncanakan mampu memberikan manfaat maksimal, baik dari segi kenyamanan lingkungan maupun kesejahteraan masyarakat.
Program Sarjana Arsitektur
Universitas Internasional Batam