Batam, 2 Juli 2025 – Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Internasional Batam (UIB) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Peninjauan Kurikulum Program Studi Manajemen yang bertempat di kampus UIB. Kegiatan ini dibuka oleh Dekan FBM, Dr. Dewi Khornida Marheni, S.E., M.M., dan dilanjutkan dengan paparan oleh Ketua Program Studi Manajemen, Andina Fasha, S.IP., M.M., yang menekankan pentingnya kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE) untuk mencetak lulusan yang kompeten, adaptif, dan siap menghadapi tantangan global.
FGD ini dihadiri oleh berbagai pihak penting, termasuk praktisi industri, akademisi, alumni, serta mahasiswa aktif. Salah satu masukan utama datang dari Riko Jayasaputra (PT Tunas Karya), yang menekankan pentingnya penguatan soft skill, terutama dalam aspek komunikasi dan kepemimpinan, yang menurutnya masih menjadi kelemahan umum lulusan. Ia juga menyarankan agar Bahasa Mandarin dimasukkan dalam kurikulum sebagai pelengkap Bahasa Inggris, mengingat dominasi investor asing di Batam. “Lulusan idealnya punya kesiapan seperti pekerja berpengalaman 1–2 tahun,” ujarnya.
Dari Pemerintah Kota Batam, dua perwakilan turut memberikan masukan strategis, di antaranya mendorong agar penelitian mahasiswa dapat menghasilkan umpan balik nyata bagi instansi yang terlibat, serta menyarankan agar kurikulum mencakup materi mengenai hukum bisnis dan regulasi industri, seperti perizinan dan ekspor-impor.
Masukan lain datang dari Delzy Yandra (Austin Engineering Australia) yang menekankan pentingnya sertifikasi profesional (seperti HR dan SCM) untuk dimasukkan ke dalam Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI). Ia juga menyarankan agar dosen turut menjalani program magang di industri agar dapat memberikan pembelajaran yang lebih kontekstual.
Dari kalangan akademisi, Prof. Agung Dharmawan (Universitas Negeri Jakarta) mendorong dilakukannya benchmark kurikulum dengan universitas luar negeri, serta membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk berpartisipasi dalam konferensi internasional, sebagai bentuk pengakuan global di samping publikasi ilmiah.
Sri Andeani (Infinite Learning) menyoroti pentingnya kolaborasi lintas prodi, terutama dalam proyek-proyek digital seperti pengembangan UMKM dan startup. Ia menekankan bahwa mahasiswa manajemen perlu belajar bekerja sama dengan mahasiswa dari bidang teknologi informasi atau desain untuk menghasilkan kampanye digital yang integratif dan profesional.
Dari alumni, Chanda Vedalla Putra menyampaikan harapan agar kurikulum lebih menekankan pada Business Analytics dan Etika Bisnis, serta meningkatkan koordinasi program MBKM agar manfaatnya lebih optimal bagi mahasiswa. Milaini, alumni jenjang S2, turut menambahkan pentingnya relevansi pembelajaran terhadap dunia kerja, khususnya bagi mahasiswa yang menjalani perkuliahan sambil bekerja.
Selain itu, Sri Megawati (MDP) menyarankan agar kurikulum mencakup mata kuliah pengembangan karakter dan keterampilan kerja, yang dapat melibatkan praktisi HR dan psikolog, serta pelatihan seperti wawancara kerja dan seven habits. Ia juga mendorong pemberian sertifikasi dari lembaga seperti BNSP kepada calon lulusan.
Kegiatan FGD ini ditutup dengan pengisian survei dan penyampaian simpulan diskusi. Melalui masukan beragam dari para pemangku kepentingan, FGD ini diharapkan mampu menjadi landasan dalam menyusun kurikulum yang semakin relevan, kolaboratif, dan berdaya saing global bagi Program Studi Manajemen UIB.
Program Sarjana Manajemen
Universitas Internasional Batam