Batam, 2 Juli 2025 – Program Studi Akuntansi kembali menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) sebagai bagian dari kegiatan evaluasi dan peninjauan kurikulum yang berlangsung pada tanggal 2 Juli 2025 secara hybrid di Aula Fakultas Kedokteran Lantai 2. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), instansi pemerintahan, instansi pendidikan, asosiasi profesi, sertifikasi, alumni, dosen serta mahasiswa aktif Program Studi Akuntansi.
Kegiatan FGD ini bertujuan untuk menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja dan perkembangan kompetensi akuntansi terkini. Ketua Program Sarjana Akuntansi Ibu Sari Dewi, S.E., M.Ak., menyampaikan bahwa peninjauan kurikulum secara berkala penting untuk menjaga relevansi dan mutu pembelajaran yang diberikan kepada mahasiswa. Pemaparan review kurikulum disampaikan oleh Ketua Program Sarjana Akuntansi Ibu Sari Dewi, S.E., M.Ak.
Sejumlah mitra turut memberikan masukan yang konstruktif dalam rangka pengembangan kurikulum dan peningkatan kualitas pendidikan. Beberapa di antaranya berasal dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Kepulauan Riau, Kantor Akuntan Publik Robin & Supriyanto, Kantor Akuntan Publik Hendrawinata Hanny Erwin & Sumargo, Bank Indonesia, serta kalangan akademisi, seperti Prof. Mahfud Sholihin dari Universitas Gadjah Mada yang juga merupakan anggota Dewan Pengurus Nasional (DPN) dan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Prof. Dr. Istianingsih Sastrodiharjo dari Asosiasi Dosen Akuntansi Indonesia (ADAI), dan Prof. Dr. Christina Whidya Utami, M.M., CLC., CPM (Asia). dari Universitas Ciputra.
“Mahasiswa akuntansi saat ini tidak hanya dituntut menguasai teori, tetapi juga harus memiliki keterampilan teknologi, pemahaman perpajakan, serta kemampuan berpikir kritis dan profesional,” ungkap para mitra dalam kegiatan tersebut. Masukan yang disampaikan mencakup kompetensi lulusan yang diharapkan, seperti penguasaan teknologi akuntansi, kemampuan analisis data keuangan, serta integritas profesional. Sementara itu, alumni turut berbagi pengalaman tentang tantangan di dunia kerja dan bagaimana kurikulum dapat lebih mempersiapkan mahasiswa secara praktis.
Mahasiswa juga diberi kesempatan untuk menyampaikan harapan terhadap perkuliahan dan keinginan untuk mendapatkan lebih banyak pembelajaran berbasis proyek, studi kasus, serta pelatihan perangkat lunak akuntansi. Diskusi berjalan dengan antusias dan penuh masukan membangun, menghasilkan berbagai rekomendasi yang akan digunakan sebagai acuan dalam penyempurnaan kurikulum ke depan. Melalui kegiatan ini, Program Studi Akuntansi berharap dapat terus menghadirkan pembelajaran yang relevan, adaptif, dan mampu menjawab tantangan dunia profesional yang semakin dinamis.
Program Sarjana Akuntansi
Universitas Internasional Batam
