Penulis: dr. Aries Maulana, Sp.PA, AIFO-K | Editor: Khoirul Anwar, S.Si., M.Si.

(Sumber: health.okzone.com)
Hipertensi atau tekanan darah tinggi sering disebut sebagai silent killer. Kenapa? Karena banyak orang merasa sehat, tetapi diam-diam tekanan darah tinggi merusak organ penting seperti jantung, ginjal, otak, dan pembuluh darah.
Agar lebih paham, mari kita lihat hipertensi dari dua sudut pandang yang berbeda: Patologi Anatomi (PA) dan AIFO-K (Ilmu Kedokteran Olahraga dan Faal). Keduanya saling melengkapi, seperti “mata mikroskopis” dan “mata lapangan” dalam memahami penyakit ini.
Dari Sudut Pandang Patologi Anatomi (PA)
Patologi Anatomi mempelajari perubahan jaringan tubuh akibat penyakit. Tapi jangan salah paham — orang dengan hipertensi tidak otomatis perlu biopsi. Pemeriksaan jaringan hanya dilakukan bila ada indikasi, misalnya pada pasien gagal ginjal yang butuh biopsi ginjal, atau melalui sampel otopsi dalam penelitian.
Lewat mikroskop, dokter PA menemukan bahwa hipertensi kronis dapat menyebabkan:
- Dinding pembuluh darah menebal sehingga aliran darah menjadi sempit.
- Arteriolosklerosis hialin: lapisan seperti kaca yang menutup pembuluh darah kecil.
- Kerusakan ginjal: bila tekanan darah tidak terkontrol, bisa berujung gagal ginjal.
- Risiko stroke dan serangan jantung akibat pecah atau tersumbatnya pembuluh darah.
Dari Sudut Pandang AIFO-K (Olahraga dan Faal)
Kalau PA bicara tentang kerusakan jaringan, AIFO-K mengajarkan bagaimana mencegah dan mengendalikan hipertensi lewat gaya hidup aktif:
- Olahraga teratur menurunkan tekanan darah, melenturkan pembuluh darah, dan menguatkan jantung.
- Aktivitas fisik moderat seperti jalan cepat, bersepeda, atau berenang 150 menit per minggu terbukti efektif.
- Gaya hidup sehat: batasi garam, jaga berat badan, perbanyak buah dan sayur, cukup tidur, serta hindari merokok dan alkohol.
- Aktivitas juga membantu mengurangi stres, yang sering jadi pemicu tekanan darah tinggi.
Dua Sisi yang Saling Melengkapi
PA : bukti di mikroskop → Memberi gambaran nyata tentang dampak hipertensi pada organ.
AIFO-K: panduan di lapangan → Mengajarkan cara menjaga tubuh agar kerusakan itu tidak sampai terjadi.
“Patologi Anatomik mengingatkan kita bahwa hipertensi bukan penyakit ringan yang bisa kita abaikan karena justru komplikasi nya dapat mengancam nyawa, sementara AIFO-K menawarkan solusi agar kita bisa tetap sehat dan dapat mencegah hipertensi dna komplikasinya”.
Take Home Message untuk Kita Semua
- Cek tekanan darah rutin walau merasa sehat, minimal sekali dalam seminggu
- Mulai bergerak: cukup 30 menit sehari, pilih aktivitas yang menyenangkan.
- Makan seimbang: kurangi garam (makanan asin), perbanyak sayur dan buah.
- Kendalikan stres dan pastikan tidur cukup (minimal 6-8 jam perhari).
- Konsultasi ke tenaga kesehatan bila tekanan darah tinggi menetap.
Kementerian Kesehatan RI juga secara aktif melalui gerakan masyarakat dalam pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular (PTM), termasuk hipertensi, diabetes, kanker, jantung, dan stroke. Adapun Jargon yang di populerkan adalah “CERDIK” yang tak lain ini merupakan suatu singkatan dari : Cek kesehatan secara rutin; Enyahkan asap rokok ; Rajin aktivitas fisik ; Diet sehat dengan kalori seimbang ; Istirahat cukup ; Kelola stres.
Referensi
- Martinez-Quinones, P., et al. Hypertension Induced Morphological and Physiological Changes. PMC
- Weller, R.O. Vascular pathology in hypertension. PubMed
- American Heart Association. Getting Active to Control High Blood Pressure. Heart.org
- Miura, S., et al. Exercise Prescription in the Treatment of Hypertension. Nature
- Dinas Kesehatan Kota Batam


