Penulis: Ninne Zahara Silviani, S.H., M.H. | Editor: Ambarwulan, S.T.
Fakultas Hukum, Universitas Internasional Batam (UIB) melalui Fakultas Hukum sukses berkolaborasi dengan Women Working Group (WWG) dan Aisiyah PDA Batam dalam menggelar kegiatan pelatihan pembuatan kerupuk berbahan dasar ikan di Desa Tebing Tinggi, Rempang, pada Minggu, 21 September 2025. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari program pemberdayaan bagi perempuan kelompok marjinal di Rempang Cate, dengan fokus pada penguatan kapasitas ekonomi keluarga nelayan yang selama ini masuk dalam kategori miskin.
Assoc. Prof. Rina Shahrullah, Dosen dari Program Magister Ilmu Hukum UIB sekaligus koordinator kegiatan, menjelaskan bahwa perempuan di Desa Tebing Tinggi, meski hidup dalam keterbatasan dan mayoritas berperan sebagai istri nelayan, tetap memiliki semangat besar untuk mengubah nasib mereka. Para peserta ingin mandiri secara ekonomi. Melalui pelatihan ini, kami ingin membekali mereka dengan keterampilan praktis yang bisa langsung diterapkan. Senada dengan itu, Ibu Ninne Zahara, dosen Program Sarjana Ilmu Hukum UIB, menambahkan bahwa mahasiswa juga dilibatkan aktif dalam kegiatan ini agar mampu memetakan masalah di lapangan sekaligus belajar mencari solusi nyata melalui program intervensi yang tepat.
Direktur Eksekutif WWG, Ibu Nukila Evanty, memberikan apresiasi atas kolaborasi ini. Ia menegaskan pentingnya memperkuat ekonomi perempuan pesisir Batam yang selama ini kurang dilibatkan dalam rantai bisnis perikanan. Para peserta kegiatan pelatihan ini memiliki potensi yang sama dengan laki-laki, khususnya dalam food productivity atau food processing. Selama ini ikan hanya dijual mentah atau dikonsumsi langsung, padahal bisa diolah menjadi produk bernilai tambah seperti kerupuk ikan. Setelah keterampilan didapat, pelaksana ingin mereka juga memahami standar pasar dan strategi pemasaran.
Lebih jauh, Nukila yang juga menjabat sebagai Ketua Inisiasi Masyarakat Adat (IMA) menekankan pentingnya dukungan berkelanjutan. Ia berharap keterlibatan sektor swasta, termasuk perbankan, dapat memperkuat keberlanjutan program ini. Pemberdayaan ini bukan sekadar pelatihan sesaat, tetapi langkah awal untuk membangun kemandirian ekonomi perempuan pesisir yang tangguh.
Kegiatan ini juga memiliki nilai tambah tersendiri karena melibatkan pemimpin-pemimpin dengan latar belakang global. Assoc. Prof. Rina Shahrullah dan Nukila Evanty, yang sama-sama jebolan Salzburg Global Institute Austria, membawa perspektif strategis dalam mengelola program berbasis masyarakat. Kolaborasi ini membuktikan bahwa sinergi akademisi, organisasi perempuan, dan komunitas lokal mampu menghadirkan solusi konkret untuk meningkatkan kesejahteraan sekaligus memperkuat peran perempuan dalam pembangunan ekonomi daerah.
Program Magister Hukum
Universitas Internasional Batam