Koordinasi Dosen TI untuk RPS Terstruktur dan Relevan dengan Kurikulum

Penulis: Muhammad Ilham Ashiddiq Tresnawan, S.T., M.S. | Editor: Ambarwulan, S.T.

A screen shot of a person

AI-generated content may be incorrect.

Pada Sabtu, 30 Agustus 2025, Program Studi Teknologi Informasi (TI), Universitas Internasional Batam (UIB), menyelenggarakan rapat koordinasi akademik secara daring melalui platform online. Pertemuan ini dihadiri oleh Ketua Program Studi Teknologi Informasi, Bapak Haeruddin, S.Kom., M.M.S.I., beserta seluruh dosen tetap yang tergabung dalam Program Studi TI. Rapat tersebut menjadi forum penting untuk membahas penyusunan dan penyelarasan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) agar sesuai dengan visi, misi, dan arah pengembangan akademik program studi. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkuat pemahaman bersama mengenai standar mutu pembelajaran yang diharapkan, sehingga setiap mata kuliah dapat berjalan dengan terstruktur, sistematis, dan menghasilkan capaian pembelajaran yang terukur.

Dalam sambutannya, Kaprodi menegaskan bahwa RPS bukan hanya dokumen formalitas administrasi, melainkan sebuah kontrak akademik antara dosen dan mahasiswa. Menurut beliau, melalui RPS yang disusun dengan rapi dan terintegrasi, proses perkuliahan akan lebih mudah diarahkan, memiliki target yang jelas, serta relevan dengan kebutuhan dunia industri yang terus berkembang. Beliau juga mengingatkan bahwa seluruh dosen perlu memahami dan mengimplementasikan VMTS (Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran) serta capaian pembelajaran lulusan (CPL) dalam setiap RPS. Dengan demikian, RPS dapat menjadi instrumen yang tidak hanya mengatur kegiatan belajar mengajar, tetapi juga mencerminkan arah strategis program studi dalam menyiapkan lulusan yang kompeten dan siap bersaing.

Salah satu poin penting dalam rapat adalah pembahasan mengenai metode penyusunan RPS yang berbasis student-centered learning (SCL). Kaprodi menekankan bahwa mahasiswa harus ditempatkan sebagai pusat dari proses pembelajaran. Oleh karena itu, berbagai strategi pembelajaran yang berorientasi pada keaktifan mahasiswa perlu diintegrasikan dalam RPS. Misalnya, metode Project Based Learning (PBL) yang diterapkan pada mata kuliah Cybersecurity dengan memberikan kasus nyata serangan siber untuk dianalisis mahasiswa, sehingga mereka mampu mengasah keterampilan problem solving. Selain itu, Project Based Learning juga ditekankan, seperti dalam mata kuliah Cloud Computing, di mana mahasiswa ditantang untuk merancang dan mengembangkan prototipe sistem berbasis layanan AWS sebagai bentuk aplikasi nyata dari materi kuliah. Tak kalah penting, Collaborative Learning turut menjadi sorotan, terutama dalam mata kuliah Smart City Technology, dengan melibatkan mahasiswa dalam kerja tim untuk merancang simulasi kota cerdas berbasis IoT, AI dan Machine Learning. Seluruh pendekatan ini diharapkan tidak hanya memperkuat aspek kognitif mahasiswa, tetapi juga membentuk kemampuan praktis, kolaborasi, serta keterampilan komunikasi yang dibutuhkan dalam dunia kerja modern.

A computer screen shot of a computer

AI-generated content may be incorrect.

Lebih lanjut, rapat juga menekankan pentingnya kejelasan sistem penilaian dan rubrik evaluasi yang digunakan dalam RPS. Para dosen diarahkan untuk menetapkan indikator yang dapat diukur secara objektif, mulai dari aspek kognitif seperti analisis, evaluasi, dan kreasi, hingga aspek afektif seperti etika, tanggung jawab, dan kerja sama, serta aspek psikomotorik yang berkaitan dengan keterampilan teknis mahasiswa. Contoh yang diangkat dalam rapat adalah bagaimana penilaian tugas akhir proyek tidak hanya menilai hasil akhir produk, tetapi juga memperhatikan orisinalitas ide, inovasi yang ditawarkan, serta keterampilan presentasi mahasiswa dalam menyampaikan hasil kerjanya. Dengan adanya rubrik yang jelas, proses evaluasi akan lebih transparan dan adil, serta mendorong mahasiswa untuk mencapai hasil yang optimal.

Untuk memastikan konsistensi dan keberlanjutan, rapat menghasilkan beberapa keputusan strategis. Pertama, seluruh dosen diwajibkan menyerahkan RPS final sebelum perkuliahan semester baru dimulai. Kedua, evaluasi terhadap implementasi RPS akan dilakukan di pertengahan semester agar dapat menyesuaikan dengan dinamika kelas, sehingga aktivitas pembelajaran dapat mudah ditinjau oleh Kaprodi maupun tim penjaminan mutu fakultas. Rapat ditutup dengan seruan Kaprodi agar seluruh dosen berkomitmen penuh dalam menjaga kualitas dan konsistensi pelaksanaan RPS.

Dengan terselenggaranya rapat koordinasi ini, Program Studi Teknologi Informasi UIB semakin menunjukkan keseriusannya dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi. Harapannya, penerapan RPS yang lebih terarah dan adaptif akan menghasilkan lulusan yang tidak hanya unggul dalam teori, tetapi juga tangguh dalam praktik, serta siap menghadapi tantangan kompetitif di era industri digital yang dinamis.

🔍 Tertarik mendalami Teknologi Informasi? Cek Program Studi Teknologi Informasi  UIB dan pilih peminatanmu: Cloud Engineering, Smart Systems, atau Cyber Intelligence. Segera daftarkan dirimu di Pendaftran Program Sarjana Teknologi Informasi.

Program Sarjana Teknologi Informasi

Universitas Internasional Batam

Baloi-Sei Ladi, Jl. Gajah Mada, Tiban Indah, Kec. Sekupang, Kota Batam, Kepulauan Riau 29426
(0778) 7437111
Temukan kami

Telusuri