Selasa, 25 Juni 2024, Universitas Internasional Batam (UIB) dengan bangga mengumumkan keberhasilan pelaksanaan kuliah umum bertema “Implementasi ESG pada Korporasi di Kota Batam Berdasarkan Perspektif Lingkungan Berkelanjutan”. Acara ini diadakan di Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu dan menampilkan dua pembicara, yaitu Ibu Rina Shahriyani Shahrullah, S.H., MCL, Ph.D., dan Ibu Dr. Nurlaily, S.E., S.H., M.Kn., yang merupakan dosen dari Program Studi Magister Hukum UIB.
Acara dibuka dengan sambutan dari Dekan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno yaitu Prof. Dr. Suwarjin, S.Ag., M.A. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya penerapan prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance) dalam operasional korporasi untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. “Dengan menerapkan ESG, korporasi dapat memberikan kontribusi yang lebih baik bagi lingkungan dan masyarakat,” ucap Prof. Dr. Suwarjin.
Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan penandatanganan MoU antara Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno dan Universitas Internasional Batam. Selain itu, MoA juga ditandatangani oleh Fakultas Hukum Universitas Internasional Batam dan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno. Penandatanganan ini bertujuan untuk mempererat kerja sama akademik dan penelitian di bidang hukum antara kedua universitas.
Ibu Rina Shahriyani Shahrullah, S.H., MCL, Ph.D., memaparkan materi mengenai pentingnya penerapan ESG dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan bagaimana korporasi di Kota Batam dapat mengintegrasikan prinsip-prinsip ESG dalam operasional mereka. “Korporasi yang bertanggung jawab terhadap lingkungan tidak hanya meningkatkan reputasi, tetapi juga memastikan kelangsungan usaha mereka dalam jangka panjang,” ujar Ibu Rina.
Ibu Dr. Nurlaily, S.E., S.H., M.Kn., melanjutkan dengan membahas studi kasus penerapan ESG di beberapa perusahaan di Batam. Beliau menjelaskan tentang langkah-langkah praktis yang dapat diambil oleh perusahaan untuk mengimplementasikan ESG, serta tantangan dan peluang yang ada. Penerapan ESG harus disesuaikan dengan konteks lokal dan memerlukan kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan.
Setelah sesi pemaparan materi, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab interaktif yang dimana peserta, termasuk mahasiswa, dan dosen berdiskusi langsung dengan para pembicara. Semoga acara ini serta penandatanganan MoU dan MoA, dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan pemahaman tentang penerapan ESG, sekaligus memperkuat hubungan akademis dengan Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu.
Program Magister Hukum,
Universitas Internasional Batam
