Universitas Internasional Batam (UIB) semakin memantapkan langkah dalam pendirian Fakultas Kedokteran (FK) dengan menjalin sinergi bersama Rumah Sakit Pendidikan dan Wahana Pendidikan Kesehatan. Melalui kegiatan bertema Sinergi Rumah Sakit Pendidikan dan Wahana Pendidikan Kesehatan Fakultas Kedokteran UIB, sebanyak 45 perwakilan dari RSPU, Dinas Kesehatan Kota Batam, 9 Puskesmas, dan 5 Klinik Pratama hadir menyatukan komitmen dalam mencetak dokter berkualitas.
Acara yang berlangsung di Aula Gedung B UIB (Selasa, 17 Juni 2025) ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara UIB dengan wahana pendidikan kesehatan, yang turut disaksikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Dr. Didi Kusmarjadi, Sp.OG, MM dan Direktur RS Santa Elisabeth Batam sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama.
Dalam sambutannya, Rektor UIB, Dr. Iskandar Itan menyampaikan harapannya, “Saya berharap kita UIB dan Wahana Pendidikan yang ada di Kota Batam dapat bersinergi dalam menciptakan sumber daya dokter yang berkualitas dan kompeten di bidangnya.”
Kegiatan ini juga menjadi ajang pemaparan kesiapan dari pihak FK UIB, yang disampaikan oleh dr. Beatrice Cynthia Walter, SpGK selaku calon Wakil Dekan 2, dan kesiapan Rumah Sakit Santa Elisabeth Batam sebagai institusi pendidikan klinik utama.
Tidak hanya paparan, peserta juga diajak meninjau langsung fasilitas pembelajaran modern yang disiapkan oleh FK UIB. Mulai dari perpustakaan, laboratorium riset biomolekuler, hingga fasilitas berbasis teknologi seperti Virtual Reality dan Smart Classroom.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Dr. Didi Kusmarjadi menambahkan bahwa standar wahana pendidikan harus mengacu pada akreditasi dan kesiapan tenaga pendamping, serta menyambut positif peran UIB dalam peningkatan kompetensi. “Kami berharap UIB dapat memfasilitasi pelatihan bagi tenaga pendamping seluruh wahana pendidikan agar memiliki kompetensi dan sumber yang sama dalam mendidik calon dokter,” ungkapnya.
Dr. Didi juga memberikan apresiasi terhadap fasilitas yang ia lihat langsung saat kunjungan laboratorium. “Setelah saya melihat laboratorium yang dipersiapkan UIB, sangat interaktif dan mendukung kegiatan pembelajaran calon dokter ke depannya,” tambahnya.
UIB menutup kegiatan dengan makan siang bersama, mempererat jalinan kerja sama antara institusi pendidikan tinggi dengan mitra pelayanan kesehatan. Pendirian FK UIB tidak hanya menjadi langkah institusional, namun juga upaya kolektif membangun masa depan kesehatan Indonesia, dimulai dari Batam.
Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama
Universitas Internasional Batam
