BATAM, TRIBUNBATAM.id – Universitas Internasional Batam (UIB) secara resmi membuka Fakultas Kedokteran sebagai langkah strategis dalam menjawab kebutuhan tenaga medis, khususnya di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Kamis (11/9/2025).

Dalam sambutan saat acara peresmian, Ketua Yayasan UIB yang diwakili Asmin Patros, S.H., M.Hum, Ketua Badan Pelaksana Harian (YMTI) Batam, menegaskan bahwa kehadiran Fakultas Kedokteran ini adalah bagian dari komitmen yayasan untuk berkontribusi pada pembangunan kesehatan bangsa, khususnya di wilayah kepulauan.
“Sebagai Ketua Yayasan UIB, kami memandang pendidikan kedokteran ini sebagai amanah besar. Kehadiran Fakultas Kedokteran bukan hanya menambah deretan program studi di UIB, tetapi juga menjadi wujud tanggung jawab kami untuk mendukung pemerataan layanan kesehatan di Indonesia, terutama di Provinsi Kepri yang terdiri dari ribuan pulau. Harapannya, lulusan FK UIB nantinya dapat menjadi garda terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat,” ujar Asmin.

Paparan Tentang Fakultas Kedokteran UIB oleh Dekan, dr. Wira Mondana, M.Ked (Ped), Sp.A, Subsp. Kardio (K)
Rektor UIB Dr. Iskandar Itan juga mengungkapkan, pembukaan fakultas ini merupakan cita-cita lama pihak kampus. Dorongan terbesar muncul saat pandemi COVID-19, ketika kebutuhan dokter di Indonesia sangat terasa mendesak.
“Kami belajar banyak dari situasi itu. Karena itu, pembukaan FK UIB ini bukan hanya sekadar mimpi yang diwujudkan, melainkan juga bentuk kesiapan nyata untuk mencetak tenaga medis berkualitas,” ujarnya.
UIB telah menyiapkan sarana dan prasarana modern untuk mendukung proses pembelajaran.
Dekan FK UIB: dr. Wira Mondana, M.Ked (Ped), Sp.A, Subsp. Kardio (K), menjelaskan bahwa fasilitas yang tersedia mencakup laboratorium medis lengkap, laboratorium anatomi dengan anatomage, ruang cadaver, hingga laboratorium histologi, mikrobiologi, patologi klinik, farmakologi, fisiologi, dan radiologi.
“Selain itu, kami memiliki ruang kuliah besar dan kecil, skills lab, ruang OSCE, serta rumah sakit pendidikan utama dan satelit. Rumah Sakit Elisabeth Batam menjadi rumah sakit pendidikan utama, sementara RSJKO Tanjung Uban, RS Bhayangkara, hingga RSBP Batam menjadi mitra afiliasi,” jelas dr. Wira.
Fakultas Kedokteran UIB juga berkomitmen menghadirkan sistem pembelajaran berbasis teknologi, termasuk fasilitas IT modern, asrama, serta sarana olahraga untuk mendukung mahasiswa. Sementara itu, dukungan dari pemerintah daerah juga mengalir.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam dr. Didi Kusmarjadi, Sp.OG, MM menegaskan bahwa keberadaan Fakultas Kedokteran UIB akan membantu mengatasi kekurangan rasio dokter di Indonesia. Saat ini, angka rasio dokter nasional baru mencapai 0,4–0,6 per 1.000 penduduk, masih jauh dari standar ideal 1:1.000.
“Untuk Batam, rasio dokter sudah mendekati ideal. Namun, secara keseluruhan di Kepri, jumlah dokter masih kurang. Karena itu, kami menyambut baik pembukaan Fakultas Kedokteran UIB,” ujarnya.
Fakultas Kedokteran UIB juga memiliki fokus khusus pada penanganan penyakit hipertensi. Data Dinas Kesehatan menunjukkan bahwa hipertensi termasuk dalam 10 besar penyakit terbanyak yang diderita masyarakat Batam dan Kepri.
“Kami sudah melakukan kerja sama dengan puskesmas, klinik, serta RSUD di Kepri untuk mendukung praktik mahasiswa. Ke depan, kami juga mendorong adanya program beasiswa bagi putra-putri daerah yang berprestasi agar bisa kuliah di Fakultas Kedokteran UIB,” ujarnya.
Dengan pembukaan fakultas ini, UIB resmi menjadi salah satu perguruan tinggi swasta di Kepri yang memiliki program studi kedokteran.
Kehadiran FK UIB diharapkan mampu melahirkan dokter-dokter muda yang siap mengabdi, khususnya di daerah kepulauan yang masih minim layanan kesehatan. (*)
Sumber : TribunBatam.Id


