Batam, 4 Maret 2024 – Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Internasional Batam (UIB) kembali mengadakan kegiatan akademik yang inspiratif berjudul Sharing Session ELE UIB: Dyslexia and Inclusive Education. Kegiatan ini diadakan sebagai bagian dari mata kuliah English Semantics-Pragmatics yang diampu oleh Bapak Hendra Nugraha, S.S., M.Hum. Acara ini berlangsung secara luring di Laboratorium Microteaching UIB pada pukul 19.00 hingga 21.00 WIB dengan menghadirkan narasumber spesial, Bapak Hidayat Polim, S.S., M.TESOL dari Soka University, Jepang.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap pendidikan inklusif, sesi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa terkait Dyslexia and Inclusive Education in English Language Classroom. Dyslexia merupakan salah satu gangguan belajar yang berdampak pada kemampuan membaca dan menulis seseorang, sehingga pendekatan pengajaran yang inklusif sangat dibutuhkan untuk membantu peserta didik yang mengalaminya. Dalam pemaparannya, Bapak Hidayat Polim menjelaskan konsep disleksia, tantangan yang dihadapi dalam proses pembelajaran, serta strategi yang dapat diterapkan oleh para pengajar dalam kelas bahasa Inggris yang inklusif.
Kegiatan ini diawali dengan pembukaan oleh Master of Ceremony (MC), Inne Dasilva Angel (2361011), yang kemudian dilanjutkan dengan kata sambutan dari Bapak Hendra Nugraha, S.S., M.Hum. Selanjutnya, moderator acara, Vriskila Piolawanti Rajagukguk (2361021), memperkenalkan narasumber sebelum sesi pemaparan materi dimulai. Dalam sesi ini, Bapak Hidayat tidak hanya menyampaikan materi tetapi juga mengajak peserta untuk lebih aktif dalam diskusi, dengan membahas studi kasus dan berbagi pengalaman mengenai pendekatan inklusif di berbagai negara. Antusiasme mahasiswa terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan dalam sesi tanya jawab.
Sebagai penghormatan kepada narasumber, sesi ini ditutup dengan penyerahan sertifikat dan souvenir oleh perwakilan program studi, serta sesi foto bersama seluruh peserta dan panitia.
“Diskusi ini sangat membuka wawasan kita tentang bagaimana pendidikan inklusif harus diterapkan dalam kelas bahasa Inggris. Sebagai calon pendidik, kita harus lebih peka dalam memahami kebutuhan peserta didik dengan disleksia agar mereka dapat belajar dengan nyaman dan efektif.” – Vriskila Piolawanti Rajagukguk, Moderator acara.
Kegiatan Sharing Session ELE UIB: Dyslexia and Inclusive Education telah memberikan wawasan baru bagi mahasiswa tentang pentingnya pendidikan inklusif, khususnya dalam konteks pengajaran bahasa Inggris. Dengan adanya sesi ini, diharapkan para mahasiswa dapat mengaplikasikan strategi yang telah dipelajari untuk menciptakan lingkungan belajar yang ramah dan mendukung bagi semua peserta didik. Acara ini menjadi salah satu bentuk komitmen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris UIB dalam menyiapkan tenaga pendidik yang kompeten dan berwawasan inklusif.
Sumber:
Admin Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris UIB.
