Batam, 27 Mei 2025 – Semangat kolaboratif antara institusi pendidikan dan layanan kesehatan tampak jelas dalam kegiatan “Diskusi Pembahasan Perjanjian Kerja Sama Penyelenggaraan Pendidikan Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Internasional Batam (FK UIB)” yang digelar di Hotel AP Premiere, Batam. Acara ini dihadiri oleh 42 peserta dari 5 klinik dan 9 puskesmas di Kota Batam, yang menunjukkan antusiasme dalam menyambut rencana besar UIB dalam membentuk Fakultas Kedokteran yang berbasis pada kekuatan layanan primer.
Diskusi yang berlangsung dari pukul 11.00 hingga 15.00 WIB ini menjadi momentum penting untuk menyamakan pemahaman antara kampus dan wahana pendidikan terkait peran strategis klinik dan puskesmas dalam mencetak dokter masa depan. Para peserta tidak hanya hadir sebagai tamu, melainkan sebagai mitra yang aktif memberi masukan mengenai aspek teknis, administratif, hingga akademik.
Salah satu hal yang mencuat dalam diskusi adalah dorongan agar UIB memberikan pemaparan teknis secara berkala sebelum kegiatan akademik dimulai. Hal ini bertujuan untuk menciptakan alur komunikasi yang tertib, serta memastikan setiap kegiatan mahasiswa di wahana pendidikan mendapat pendampingan yang optimal. “Kami harap ke depan ada pertemuan rutin sebelum mahasiswa turun ke lapangan, agar semua pihak paham peran dan tanggung jawab masing-masing,” ujar salah satu kepala puskesmas.
Klinik dan puskesmas pun menyuarakan kesiapan untuk menjadi bagian dari ekosistem pendidikan kedokteran yang utuh. Beberapa klinik, seperti Klinik Xystera dan Klinik Kimia Farma Nagoya, bahkan menyatakan minat untuk memperkuat sisi akademik tenaga medisnya melalui pelatihan AA Pekerti dan keterlibatan dalam kegiatan penelitian.
Diskusi juga menyinggung pentingnya kejelasan struktur perjanjian kerja sama, termasuk aspek biaya operasional pembelajaran (BHP) dan keterlibatan aktif pembimbing klinis dalam proses akademik. Para peserta menekankan pentingnya penyusunan dokumen kerja sama yang mengacu pada regulasi terbaru, seperti Permenkes No. 19 Tahun 2024 dan Permenkes No. 85 Tahun 2020.
Selain itu, hadirnya fasilitas pelayanan kesehatan swasta dalam forum ini menunjukkan arah baru dalam pendidikan kedokteran yang lebih inklusif. Klinik yang sebelumnya belum pernah menjadi wahana pendidikan, kini mulai melihat peluang kontribusi yang lebih luas dalam pengembangan SDM kesehatan Indonesia.
Menyoroti semangat partisipatif yang tinggi dari peserta, kegiatan ini menjadi cerminan bahwa pendirian FK UIB bukan hanya inisiatif institusi pendidikan, tetapi juga gerakan bersama untuk memperkuat kualitas layanan primer melalui pendidikan kedokteran yang kontekstual, terintegrasi, dan adaptif terhadap kebutuhan lokal.
Universitas Internasional Batam