Penulis: Ariel Hutapea (2412023) | Editor: Ambarwulan, S.T.
Batam, 26 September 2025 – Program Sarjana Arsitektur Universitas Internasional Batam (UIB) sukses menyelenggarakan Webinar Nasional bertema “Arsitektur Hijau dan Efisiensi Energi: Solusi Desain untuk Tantangan Iklim Global” pada Kamis, 25 September 2025, melalui platform Zoom Meeting.
Webinar ini menghadirkan dua narasumber berkompeten, yaitu Prof. Dr. Ir. Erni Setyowati, M.T. (Guru Besar Fakultas Teknik UNDIP) dan Dr. Ir. Agung Dwiyanto, MSA, IAI, GP. (Dosen Arsitektur UNDIP), yang membagikan wawasan mendalam mengenai strategi desain arsitektur ramah lingkungan serta inovasi efisiensi energi untuk menghadapi tantangan perubahan iklim global. Acara dipandu dengan apik oleh Ariel Hutapea selaku MC, dibantu dua moderator hebat, Ar. Ir. Hepi Duchovny Young, M.M, ASEAN Eng, IPM. (Program Doktor Ilmu Arsitektur & Perkotaan UNDIP) dan I Gusti Ngurah Anom Gunawan, S.T., M.Ars. (Dosen Arsitektur UIB), yang memastikan setiap sesi berjalan lancar dan interaktif.
(Kata Sambutan dari Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan)
Kegiatan diawali dengan sambutan oleh Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan UIB, Prof. Dr. Ir. Andri Irfan Rifai, S.T., M.T., M.A., M.Eng.Tech, MCE, IPM, ASEAN Eng. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini dan menekankan bahwa efisiensi energi pada bangunan merupakan isu krusial di era modern, seiring meningkatnya tantangan perubahan iklim dan kebutuhan akan desain bangunan ramah lingkungan. Beliau juga berharap webinar ini dapat membuka wawasan akademisi, mahasiswa, dan praktisi dalam menciptakan solusi desain inovatif dan berkelanjutan yang sejalan dengan perkembangan teknologi.
(Pengenalan Narasumber Pertama Oleh Moderator)
Setelah sambutan dari Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan UIB, acara dilanjutkan dengan sesi pertama yang diawali dengan perkenalan narasumber, Prof. Dr. Ir. Erni Setyowati, M.T., Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Sesi Perkenalan ini dipandu oleh Ar. Ir. Hepi Duchovny Young, M.M., ASEAN Eng., IPM. selaku moderator.
(Pemaparan Materi dari Narasumber Pertama)
Setelah perkenalan singkat oleh moderator, Prof. Dr. Ir. Erni Setyowati, M.T. langsung menyampaikan materi bertema “Bangunan Gedung Hijau dan Efisiensi Energi” kepada para peserta. Beliau menekankan pentingnya penerapan prinsip Bangunan Gedung Hijau (BGH) sesuai Permen PUPR No. 21 Tahun 2021 yang mencakup efisiensi energi, pengelolaan air, kualitas udara, hingga penggunaan material ramah lingkungan. Data UNEP yang menyebutkan sektor bangunan menyumbang 40% konsumsi energi global dan 30% emisi gas rumah kaca turut ditekankan sebagai alasan pentingnya desain bangunan hemat energi untuk mengurangi dampak lingkungan.
Prof. Erni kemudian memaparkan studi kasus Plaza Mandiri yang berhasil menurunkan konsumsi energi hingga 31,6% melalui program retrofit pada sistem pendingin ruangan, pencahayaan, dan transportasi vertikal. Beliau menegaskan peran teknologi seperti Building Automation System (BAS), lampu LED, dan Variable Refrigerant Flow (VRF) dalam meningkatkan efisiensi energi, sekaligus menyoroti pentingnya perencanaan selubung bangunan yang tepat, mulai dari Window-to-Wall Ratio (WWR), desain shading, hingga perhitungan Overall Thermal Transfer Value (OTTV). Sesi ini diakhiri dengan tanya jawab yang berlangsung interaktif, menunjukkan tingginya antusiasme peserta terhadap materi yang dipaparkan.
(Perkenalan Narasumber kedua dan sesi kedua pemaparan materi dari narasumber)
Memasuki sesi kedua, acara dilanjutkan dengan pemaparan dari Dr. Ir. Agung Dwiyanto, MSA, GP., Dosen Arsitektur Universitas Diponegoro, yang dipandu oleh I Gusti Ngurah Anom Gunawan, S.T., M.Ars. sebagai moderator. Dalam presentasinya, Dr. Agung mengangkat topik hubungan antara penerapan Bangunan Gedung Hijau (BGH) dengan biaya pembangunan, serta bagaimana metode rancang bangun (design–build) dapat menjadi solusi untuk mewujudkan bangunan hijau yang efisien dan berkelanjutan.
Beliau menjelaskan bahwa meskipun proyek bangunan hijau sering dianggap memiliki green premium atau biaya awal yang lebih tinggi, penggunaan metode rancang bangun, teknologi BIM (Building Information Modeling), dan konsep Integrated Project Delivery (IPD) mampu menekan deviasi biaya, mempercepat proses konstruksi, serta meningkatkan koordinasi antar pemangku kepentingan. Studi kasus pembangunan Twin Tower Universitas Diponegoro ditampilkan sebagai contoh nyata, di mana penerapan metode ini berhasil menurunkan konsumsi energi hingga 25%, penggunaan air 40%, serta menghemat biaya konstruksi hingga 7%.
Dr. Agung menutup paparannya dengan menekankan pentingnya integrasi desain hijau dalam regulasi pemerintah, pelibatan konsultan sertifikasi hijau sejak tahap awal, serta pemberian insentif seperti pajak dan green bonds untuk mendorong lebih banyak proyek konstruksi hijau di Indonesia.
(Foto Bersama dengan para peserta Webinar)
Sebagai penutup rangkaian acara, kegiatan Webinar Nasional “Arsitektur Hijau dan Efisiensi Energi: Solusi Desain untuk Tantangan Iklim Global” ditutup dengan sesi foto bersama para narasumber, moderator, dan seluruh peserta. Momen ini menjadi simbol kebersamaan dan kolaborasi dalam mendukung pengembangan pengetahuan serta penerapan prinsip arsitektur hijau di Indonesia.
Melalui webinar ini, diharapkan lahir pemahaman yang lebih luas mengenai pentingnya desain bangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan sekaligus efisien energi. Program Studi Arsitektur UIB berkomitmen untuk terus menghadirkan kegiatan ilmiah yang inspiratif dan memberikan kontribusi nyata bagi dunia pendidikan, penelitian, dan praktik arsitektur di masa depan.
Program Sarjana Arsitektur
Universitas Internasional Batam